![]() |
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab IV Pasal 10
menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak mengarahkan,
membimbing, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya, Pasal 11 Ayat (1) juga menyatakan
bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan,
serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga
negara tanpa diskriminasi. Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, wewenang Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan
pendidikan di daerah menjadi semakin besar. Lahirnya kedua undang-undang
tersebut menandai sistem baru dalam penyelenggaraan pendidikan dari sistem yang
cenderung sentralistik menjadi lebih desentralistik.
Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan
perlu didesentralisasikan terutama dalam pengembangan silabus dan pelaksanaannya
yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi
sekolah atau daerah. Dengan demikian, sekolah atau daerah memiliki cukup
kewenangan untuk merancang dan menentukan materi ajar, kegiatan pembelajaran,
dan penilaian hasil pembelajaran.
Untuk itu, banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh
daerah karena sebagian besar kebijakan yang berkaitan dengan implementasi
Standar Nasional Pendidikan dilaksanakan oleh sekolah atau daerah. Sekolah
harus menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) atau silabusnya dengan
cara melakukan penjabaran dan penyesuaian Standar Isi dan Standar Kompentensi
Lulusan yang ditetapkan dengan Permendiknas No. 23 Tahun 2006.
Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan:
- Kurikulum dan
silabus Pembelajaran SD/MI/SDLB/Paket A, atau bentuk lain yang sederajat
menekankan pentingnya kemampuan dan kegemaran membaca dan menulis,
kecakapan berhitung serta kemampuan berkomunikasi (Pasal 6 Ayat 6)
- Sekolah dan komite
sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum
tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar
kurikulum dan standar kompetensi lulusan di bawah supervisi Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota yang bertangung jawab terhadap pendidikan untuk SD,
SMP, SMA, dan SMK, serta Departemen yang menangani urusan pemerintahan di
bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK ( Pasal 17 Ayat 2)
- Perencanan
proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanan pembelajaran
yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode
pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar (Pasal 20)
Berdasarkan ketentuan di atas, daerah atau sekolah
memiliki ruang gerak yang seluas- luasnya untuk melakukan modifikasi dan
mengembangkan variasi-variasi penyelengaraan pendidikan sesuai dengan keadaan, potensi,
dan kebutuhan daerah, serta kondisi siswa. Untuk keperluan di atas, perlu
adanya panduan pengembangan silabus untuk setiap mata pelajaran, agar daerah
atau sekolah tidak mengalami kesulitan.
B.
Karakteristik Mata Pelajaran
Setiap mata pelajaran mempunyai
karakteristik yang khas. Adapun
karakteristik masing-masing mata pelajaran dapat dilihat pada Standar Isi
(Permen Diknas Nomor 22 Tahun 2006)
C.
Karakteristik Peserta Didik
Peserta didik
adalah manusia dengan segala fitrahnya. Mereka mempunyai perasaan dan pikiran
serta keinginan atau aspirasi. Mereka mempunyai kebutuhan dasar yang perlu
dipenuhi (pangan, sandang, papan), kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk
mendapatkan pengakuan, dan kebutuhan untuk mengaktualisasi dirinya (menjadi
dirinya sendiri sesuai dengan potensinya).
Dalam tahap
perkembangannya, siswa berada pada tahap periode perkembangan yang sangat pesat, dari segala
aspek. Berikut ini disajikan perkembangan yang sangat erat kaitannya dengan
pembelajaran, yaitu perkembangan aspek kognitif, psikomotor, dan afektif.
1. Perkembangan
Aspek Kognitif
Menurut Piaget
(1970), periode yang dimulai pada usia 12 tahun, yaitu yang lebih kurang sama
dengan usia siswa SD/MI/SDLB/Paket A, merupakan ‘period of formal operation’.
Pada usia ini, yang berkembang pada siswa adalah kemampuan berfikir secara
simbolis dan bisa memahami sesuatu secara bermakna (meaningfully) tanpa
memerlukan objek yang konkrit atau bahkan objek yang visual. Siswa telah memahami
hal-hal yang bersifat imajinatif.
Implikasinya dalam
pengajaran Teknologi informasi dan komunikasi adalah bahwa belajar akan
bermakna kalau input (materi pelajaran) sesuai dengan minat dan bakat siswa.
Pengajaran Teknologi informasi dan komunikasi akan berhasil kalau penyusun
silabus dan guru mampu menyesuaikan tingkat kesulitan dan variasi input dengan
harapan serta karakteristik siswa sehingga motivasi belajar mereka berada pada
tingkat maksimal.
Pada tahap perkembangan ini juga berkembang ketujuh kecerdasan dalam Multiple
Intelligences yang dikemukakan oleh Gardner (1993), yaitu: (1) kecerdasan
linguistik (kemampuan berbahasa yang fungsional), (2) kecerdasan
logis-matematis (kemampuan berfikir runtut), (3) kecerdasan musikal (kemampuan
menangkap dan menciptakan pola nada dan irama), (4) kecerdasan spasial
(kemampuan membentuk imaji mentaltentang realitas), (5) kecerdasan
kinestetik-ragawi (kemampuan menghasilkan gerakan motorik yang halus), (6)
kecerdasan intra-pribadi (kemampuan untuk mengenal diri sendiri dan
mengembangkan rasa jati diri), kecerdasan antarpribadi (kemampuan memahami
orang lain). Ketujuh macam kecerdasan ini berkembang pesat dan bila dapat
dimanfaatkan oleh guru Teknologi informasi dan komunikasi, akan sangat membantu
siswa dalam menguasai kemampuan berteknologi informasi dan komunikasi.
2. Perkembangan Aspek Psikomotor
Aspek psikomotor
merupakan salah satu aspek yang penting untuk diketahui oleh guru. Perkembangan aspek psikomotor juga melalui beberapa
tahap. Tahap-tahap tersebut antara lain:
a. Tahap kognitif
Tahap ini ditandai dengan adanya
gerakan-gerakan yang kaku dan lambat. Ini terjadi karena siswa masih dalam
taraf belajar untuk mengendalikan gerakan-gerakannya. Dia harus berpikir
sebelum melakukan suatu gerakan. Pada tahap ini siswa sering membuat kesalahan
dan kadang-kadang terjadi tingkat frustasi yang tinggi.
b. Tahap asosiatif
Pada tahap ini, seorang siswa
membutuhkan waktu yang lebih pendek untuk memikirkan tentang
gerakan-gerakannya. Dia mulai dapat mengasosiasikan gerakan yang sedang dipelajarinya dengan gerakan yang
sudah dikenal. Tahap ini masih dalam tahap pertengahan dalam perkembangan
psikomotor. Oleh karena itu, gerakan-gerakan pada tahap ini belum merupakan
gerakan-gerakan yang sifatnya otomatis. Pada tahap ini, seorang siswa masih
menggunakan pikirannya untuk melakukan suatu gerakan tetapi waktu yang
diperlukan untuk berpikir lebih sedikit dibanding pada waktu dia berada pada
tahap kognitif. Dan karena waktu yang diperlukan untuk berpikir lebih pendek,
gerakan-gerakannya sudah mulai tidak kaku.
c. Tahap otonomi
Pada tahap ini, seorang siswa telah
mencapai tingkat autonomi yang tinggi. Proses belajarnya sudah hampir lengkap
meskipun dia tetap dapat memperbaiki gerakan-gerakan yang dipelajarinya. Tahap
ini disebut tahap autonomi karena siswa sudah tidak memerlukan kehadiran
instruktur untuk melakukan gerakan-gerakan. Pada tahap ini, gerakan-gerakan
telah dilakukan secara spontan dan oleh karenanya gerakan-gerakan yang
dilakukan juga tidak mengharuskan pembelajar untuk memikirkan tentang
gerakannya.
3. Perkembangan Aspek Afektif
Keberhasilan proses pengajaran Teknologi
informasi dan komunikasi juga ditentukan oleh pemahaman tentang perkembangan
aspek afektif siswa. Ranah afektif tersebut mencakup emosi atau perasaan yang
dimiliki oleh setiap peserta didik. Bloom (Brown, 2000) memberikan definisi
tentang ranah afektif yang terbagi atas lima tataran afektif yang implikasinya
dalam siswa SD/MI/SDLB/Paket A
lebih kurang sebagai berikut: (1) sadar akan situasi, fenomena,
masyarakat, dan objek di sekitar; (2) responsif terhadap stimulus-stimulus yang
ada di lingkungan mereka; (3) bisa menilai; (4) sudah mulai bisa mengorganisir
nilai-nilai dalam suatu sistem, dan menentukan hubungan di antara nilai-nilai
yang ada; (5) sudah mulai memiliki karakteristik dan mengetahui karakteristik
tersebut dalam bentuk sistem nilai.
Pemahaman terhadap apa yang
dirasakan dan direspon, dan apa yang diyakini dan diapresiasi merupakan suatu
hal yang sangat penting dalam teori pemerolehan bahasa kedua atau bahasa asing.
Faktor pribadi yang lebih spesifik dalam tingkah laku siswa yang sangat penting
dalam penguasaan berbagai materi pembelajaran, yang meliputi:
1. Self-esteem, yaitu penghargaan yang diberikan seseorang kepada
dirinya sendiri.
2. Inhibition, yaitu sikap mempertahankan diri atau melindungi ego.
3. Anxiety (kecemasan), yang meliputi rasa frustrasi, khawatir, tegang,
dsbnya.
4. Motivasi, yaitu dorongan
untuk melakukan suatu kegiatan.
5. Risk-taking, yaitu keberanian mengambil risiko.
6. Empati, yaitu sifat yang berkaitan dengan pelibatan diri individu
pada perasaan orang lain.
II. PENGERTIAN, PRINSIP, DAN TAHAP-TAHAP
PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN
A.
Pengertian Silabus
Silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di
dalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD), Indikator, Materi Pokok, Kegiatan pembelajaran, Alokasi Waktu,
Sumber Belajar, dan Penilaian. Dengan
demikian, silabus pada dasarnya menjawab permasalahan-permasalahan sebagai
berikut.
- Kompetensi apa
saja yang harus dicapai siswa sesuai dengan yang dirumuskan oleh Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar).
- Materi Pokok apa
sajakah yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik untuk mencapai
Standar Isi.
- Kegiatan
pembelajaran yang bagaimanakah yang seharusnya diskenariokan oleh guru
sehingga peserta didik mampu berinteraksi dengan objek belajar.
- Indikator apa
sajakah yang harus ditentukan untuk mencapai Standar Isi.
- Bagaimanakah cara
mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan Indikator sebagai acuan
dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai.
- Berapa lama
waktu yang diperlukan untuk mencapai Standar Isi tertentu.
- Sumber Belajar
apa sajakah yang dapat diberdayakan untuk mencapai Standar Isi tertentu.
B.
Pengembang Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para
guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah,
kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru
(PKG), dan Dinas Pendidikan.
1. Guru
Sebagai tenaga profesional yang memiliki tanggung
jawab langsung terhadap kemajuan belajar siswa, seorang guru diharapkan mampu
mengembangkan silabus sesuai dengan kompetensi mengajarnya secara mandiri. Di sisi
lain guru lebih mengenal karakteristik siswa dan kondisi sekolah serta
lingkungannya.
2. Kelompok
Guru
Apabila guru kelas atau guru mata pelajaran karena
sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka
pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru kelas atau guru
mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan dipergunakan oleh sekolah
tersebut
3. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus
secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk
bersama-sama mengembangkan silabus Pembelajaran yang akan digunakan oleh
sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.
4
Dinas
Pendidikan
Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi
penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru
berpengalaman di bidangnya masing-masing.
Dalam pengembangan silabus ini sekolah, kelompok
kerja guru, atau dinas pendidikan dapat meminta bimbingan teknis dari perguruan
tinggi, LPMP, atau unit utama terkait yang ada di Departemen Pendidikan
Nasional
C.
Prinsip Pengembangan Silabus
- Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi
muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertangungjawabkan secara keilmuan.
- Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan
penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik,
intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
- Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan
secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
- Konsisten
Ada hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara
kompetensi dasar, indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber
belajar, dan sistem penilaian.
- Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan
pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang
pencapain kompetensi dasar.
- Aktual dan
Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan
pembelajaran, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi,
dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
- Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi
variasi peserta didik, pendidikan, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah
dan tuntutan masyarakat. Sementara itu,
materi ajar ditentukan berdasarkan dan atau memperhatikan kultur daerah
masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar kehidupan peserta didik tidak
tercerabut dari lingkungannya.
- Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah
kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
- Desentralistik
Pengembangan silabus ini bersifat desentralistik. Maksudnya bahwa kewenangan pengembangan
silabus bergantung pada daerah masing-masing, atau bahkan sekolah
masing-masing.
D.
Tahap-tahap Pengembangan Silabus Pembelajaran
1.
Perencanaan
Tim yang ditugaskaan untuk menyusun silabus
terlebih dahulu perlu mengumpulkan informasi dan mempersiapkan kepustakan atau
referensi yang sesuai untuk mengembangkan silabus. Pencarian informasi dapat
dilakukan dengan memanfaatkan perangkat teknologi dan informasi seperti multi
media dan internet.
2. Pelaksanaan
Dalam melaksanakan penyusunan silabus perlu
memahami semua perangkat yang berhubungan dengan penyusunan silabus
Pembelajaran, seperti Standar Isi yang berhubungan dengan mata pelajaran yang
bersangkutan dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
3. Perbaikan
Buram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan
dalam kegiatan pembelajaran. Pengkajian dapat melibatkan para spesialis
kurikulum, ahli mata pelajaran, ahli didaktik-metodik, ahli penilaian,
psikolog, guru/instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf profesional dinas
pendidikan, perwakilan orang tua siswa, dan siswa itu sendiri.
4. Pemantapan
Masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan
bahan pertimbangan untuk memperbaiki buram awal. Apabila telah memenuhi
kriteria dengan cukup baik dapat segera disampaikan kepada Kepala Dinas
Pendidikan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.
5. Penilaian silabus
Penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan
secara berkala dengan mengunakaan model-model penilaian kurikulum.
III. KOMPONEN
DAN LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN
A.
Komponen silabus
pembelajaran
Silabus Pembelajaran memuat sekurang-kurangnya komponen-komponen
berikut ini.
a. Identitas Silabus
Pembelajaran
b. Standar Kompentensi
c. Kompetensi Dasar
d. Materi Pembelajaran
e. Kegiatan Pembelajaran
f. Indikator Pencapaian Kompetensi
g. Penilaian
h. Alokasi Waktu
i.
Sumber
Belajar
Komponen-komponen silabus Pembelajaran di atas,
selanjutnya dapat disajikan dalam contoh format silabus Pembelajaran secara
horisontal sebagai berikut.
Silabus
Pembelajaran
Sekolah :
Kelas/Semester : ..... / .......
Mata Pelajaran : .......
Standar Kompetensi :
.......
|
Kompetensi
Dasar
|
Materi
Pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi
Waktu
|
Sumber
Belajar
|
||
|
Teknik
|
Bentuk
Instrumen
|
Contoh
Instrumen
|
||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Catatan:
* Kegiatan
Pembelajaran: kegiatan-kegiatan yang spesifik yang dilakukan siswa untuk
mencapai SK dan KD
* Alokasi
waktu: termasuk alokasi penilaian yang terintegrasi dengan pembelajaran (n x 40 menit)
* Sumber
belajar: buku teks, alat, bahan, nara sumber, atau lainnya.
B.
Langkah-langkah Pengembangan Silabus Pembelajaran
1. Mengisi identitas
Identitas terdiri dari nama sekolah, kelas/semester,
mata pelajaran, dan standar kompetensi.
Identitas silabus ditulis di atas matriks silabus.
2.
Menuliskan Standar Kompetensi
Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan
peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yang diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar Kompetensi diambil
dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) Mata Pelajaran.
Sebelum menuliskan Standar Kompetensi, penyusun
terlebih dahulu mengkaji Standar Isi mata pelajaran dengan memperhatikan
hal-hal berikut:
a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu
dan/atau SK dan KD;
b.
keterkaitan
antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
c. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi
dasar antar mata pelajaran.
3.
Menuliskan Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal
yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran
tertentu. Kompetensi dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi.
Sebelum menentukan atau memilih Kompetensi Dasar,
penyusun terlebih dahulu mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.
urutan
berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan Kompetensi
Dasar;
b.
keterkaitan
antarstandar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran ;
c.
keterkaitan
standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.
4. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Dalam mengidentifikasi materi pokok harus
dipertimbangkan:
a. relevansi materi pokok dengan SK dan KD;
b. tingkat perkembangan fisik, intelektual,
emosional, sosial, dan spiritual peserta didik;
c. kebermanfaatan bagi peserta didik;
d. struktur keilmuan;
e. kedalaman dan keluasan materi;
f. relevansi dengan kebutuhan peseta didik dan
tuntutan lingkungan;
g. alokasi waktu.
Selain itu juga harus diperhatikan:
a. kesahihan (validity):
materi memang benar-benar teruji kebenaran dan kesahihannya;
b. tingkat kepentingan (significance): materi yang diajarkan memang benar-benar diperlukan
oleh siswa diperlukan oleh siswa;
c. kebermanfaatan (utility): materi tersebut memberikan dasar-dasar pengetahuan dan
keterampilan pada jenjang berikutnya;
d. layak dipelajari (learnability): materi layak dipelajari baik dari aspek tingkat
kesulitan maupun aspek pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat;
e. menarik minat (interest):
materinya menarik minat siswa dan memotivasinya untuk mempelajari lebih lanjut.
5. Mengembangkan
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi
antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar
lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar pengalaman belajar yang
dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran memuat
kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Kriteria mengembangkan kegiatan
pembelajaran sebagai berikut.
a. Kegiatan pembelajaran disusun bertujuan untuk
memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar mereka dapat bekerja
dan melaksanakan proses pembelajaran secara profesional sesuai dengan tuntutan
kurikulum.
b. Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas
satu tuntutan kompetensi dasar secara utuh.
c. Pengalaman
belajar memuat rangkaian kegiatan yan harus dilakukan oleh siswa secara
berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
d. Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Guru harus selalu berpikir
kegiatan apa yang bisa dilakukan agar siswa memiliki kompetensi yang telah
ditetapkan.
e. Materi kegiatan
pembelajaran dapat berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
f. Perumusan kegiatan pembelajaran harus jelas memuat
materi yang harus dikuasai untuk mencapai Kompetensi Dasar.
g. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat
penting artinya bagi KD-KD yang memerlukan prasyarat tertentu.
h. Pembelajaran
bersifat spiral (terjadi pengulangan-pengulangan pembelajaran materi
tertentu).
i.
Rumusan
pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri
yang mencerminkan pengelolaan kegiatan pembelajaran siswa, yaitu kegiatan dan
objek belajar.
Pemilihan kegiatan siswa
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a.
memberikan
peluang bagi siswa untuk mencari, mengolah, dan menemukan sendiri pengetahuan,
di bawah bimbingan guru;
b. mencerminkan ciri khas dalam pegembangan kemapuan
mata pelajaran;
c. disesuaikan dengan kemampuan siswa, sumber belajar
dan sarana yang tersedia
d. bervariasi dengan mengombinasikan kegiatan
individu/perorangan, berpasangan, kelompok, dan klasikal.
e. memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan
individual siswa seperti: bakat, minat, kemampuan, latar belakang keluarga,
sosial-ekomomi, dan budaya, serta masalah khusus yang dihadapi siswa yang
bersangkutan.
6. Merumuskan Indikator Pencapaian
Kompetensi
Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi
dasar dan merupakan sub-kompetensi dasar. Indikator dirumuskan sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik dan dirumuskan
dalam kata kerja operasional yang terukur dan atau dapat diobservasi, sebagai
acuan penilaian. Dengan demikian indikator pencapaian kompetensi mengarah pada
indikator penilaian.
7. Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta
didik dilakukan berdasarkan indikator Di dalam kegiatan penilaian ini terdapat
tiga komponen penting, yang meliputi: (a) teknik penilaian, (b) bentuk
instrumen, dan (c) contoh instrumen.
a. Teknik Penilaian
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis dan menafsirkan proses dan hasil belajar siswa yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi
yang bermakna dalam pengambilan keputusan untuk menentukan tingkat keberhasilan
pencapaian kompetensi yang telah ditentukan. Adapun yang dimaksud dengan teknik
penilaian adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh informasi mengenai
proses dan produk yang dihasilkan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta
didik. Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam rangka penilaian ini,
yang secara garis besar dapat dikategorikan sebagai teknik tes dan teknik
nontes.
Teknik tes merupakan cara untuk memperoleh
informasi melalui pertanyaan yang memerlukan jawaban betul atau salah,
sedangkan teknik nontes adalah suatu cara untuk memperoleh informasi melalui
pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban betul atau salah.
Dalam melaksanakan penilaian perlu diperhatikan
prinsip-prinsip berikut ini.
1) Pemilihan jenis penilaian harus disertai dengan
aspek-aspek yang akan dinilai sehingga memudahkan dalam penyusunan soal.
2) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian
indikator.
3) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu
berdasarkan apa yang bisa dilakukan siswa setelah siswa mengikuti proses
pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
4) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian
yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian
hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan
yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.
5) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan
tindakan perbaikan, berupa program remedi. Apabila siswa belum menguasai suatu
kompetensi dasar, ia harus mengikuti proses pembelajaran lagi, sedang bila
telah menguasai kompetensi dasar, ia diberi tugas pengayaan.
6) Siswa yang telah menguasai semua atau hampir semua
kompetensi dasar dapat diberi tugas untuk mempelajari kompetensi dasar
berikutnya.
7) Dalam sistem penilaian berkelanjutan, guru harus
membuat kisi-kisi penilaian dan rancangan penilaian secara menyeluruh untuk
satu semester dengan menggunakan teknik penilaian yang tepat.
8) Penilaian dilakukan untuk menyeimbangkan berbagai
aspek pembelajaran: kognitif, afektif dan psikomotor dengan menggunakan
berbagai model penilaian,baik formal
maupun nonformal secara berkesinambungan.
9) Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan dan
penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip
berkelanjutan, bukti-bukti otentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas
publik.
10) Penilaian merupakan proses identifikasi pencapaian
kompetensi dan hasil belajar yang dikemukakan melalui pernyataan yang jelas
tentang standar yang harus dan telah dicapai disertai dengan peta kemajuan
hasil belajar siswa.
11) Penilaian berorientasi pada Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar dan Indikator. Dengan demikian, hasilnya akan memberikan
gambaran mengenai perkembangan pencapaian kompetensi.
12) Penilaian dilakukan secara berkelanjutan (direncanakan
dan dilakukan terus menerus) guna mendapatkan gambaran yang utuh mengenai
perkembangan penguasaan kompetensi siswa, baik sebagai efek langsung (main effect) maupun efek pengiring (nurturant effect) dari proses
pembelajaran.
13) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika
pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan, penilaian harus
diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara,
maupun produk/hasil dengan melakukan
observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
b. Bentuk Instrumen
Bentuk instrumen yang dipilih harus sesuai dengan
teknik penilaiannya. Oleh karena itu, bentuk instrumen yang dikembangkan dapat
berupa bentuk instrumen yang tergolong teknik:
1) Tes tulis, dapat berupa tes esai/uraian, pilihan
ganda, isian, menjodohkan dan sebagainya.
2) Tes lisan, yaitu berbentuk daftar pertanyaan.
3) Observasi yaitu dengan menggunakan lembar
observasi.
4) Tes Praktik/ Kinerja berupa tes tulis
keterampilan, tes identifikasi, tes simulasi, dan uji petik kerja
5) Penugasan individu atau kelompok, seperti tugas
proyek atau tugas rumah.
6) Portofolio dengan menggunakan dokumen pekerjaan,
karya, dan atau prestasi siswa.
7) Penilaian diri dengan menggunakan lembar penilaian
diri
Sesudah penentuan instrumen tes telah dipandang
tepat, selanjutnya instrumen tes itu dituliskan di dalam kolom matriks silabus
yang tersedia. Berikut ini disajikan ragam teknik penilaian beserta bentuk
instrumen yang dapat digunakan.
Tabel 1. Ragam Teknik Penilaian beserta Ragam
Bentuk Instrumennya
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
|
• Tes tertulis
|
• Tes pilihan: pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan dll.
•
Tes isian: isian singkat dan uraian
|
|
• Tes lisan
|
• Daftar pertanyaan
|
|
• Observasi
(pengamatan)
|
• Lembar observasi
(lembar pengamatan)
|
|
• Tes praktik (tes
kinerja)
|
•
Tes tulis keterampilan
•
Tes identifikasi
•
Tes simulasi
•
Tes uji petik kerja
|
|
• Penugasan
individual atau kelompok
|
• Pekerjaan rumah
• Proyek
|
|
• Penilaian
portofolio
|
• Lembar penilaian
portofolio
|
|
• Jurnal
|
• Buku cacatan
jurnal
|
|
• Penilaian diri
|
• Kuesioner/lembar
penilaian diri
|
|
• Penilaian
Penilaian antarteman
|
• Lembar penilaian
antarteman
|
c. Contoh Instrumen
Instrumen yang sudah tersusun, selanjutnya
diberikan contoh yang dapat dituliskan di dalam kolom matriks silabus yang
tersedia. Namun, apabila dipandang hal
itu menyulitkan karena kolom yang tersedia tidak mencukupi, selanjutnya
contoh instrumen penilaian diletakkan di dalam lampiran.
- Menentukan Alokasi Waktu
Alokasi waktu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan
untuk ketercapaian suatu Kompetensi Dasar tertentu, dengan memperhatikan:
a. minggu efektif per semester,
b. alokasi waktu mata pelajaran, dan
c. jumlah kompetensi per semester.
- Menentukan
Sumber Belajar
Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang
diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat berupa: buku teks, media
cetak, media elektronika, nara sumber, lingkungan alam sekitar, dan sebagainya.
IV.
PENUTUP
Contoh silabus yang terdapat di dalam Lampiran 3
bukan contoh satu-satunya di dalam pengembangan silabus yang disusun
berdasarkan Standar Isi. Untuk itu, diharapkan sekolah atau daerah dapat
mengembangkan sendiri bentuk silabus yang lain.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, silabus harus
dijabarkan lebih operasional dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Association
of College and Research Libraries (ACRL), http://www.ala.org
Courter,
Gini (1999). Microsoft office 2000 user specialist study guide. Alameda:
Sybex, Inc.
Graduate
school of library & information science, http://www.simmons.eduz
Hall, Gene E. (1986). Competency–based education : A
Process for the improvement of education, Englewood Cliffs: Prentice Hall,
Inc.
Merryfield, M.M., E Jarchow &
Pickert (1997). Preparing teachers to teach global perspectives : A handbook
for teacher educators. California :
Carwin Press, Inc.
Ministerial
Advisory Council on Quality of Teaching, http://scs.une.edu.au
Mukminan, dkk (2002). Pedoman umum pengembangan
silabus berbasis kompetensi, siswa menengah pertama (SMP). Yogyakarta:
Program Pascasarjana UNY.
Ohio
ITTF (1999). Information technology competency profile.
http://www.itworks-ohio.org
School
of Nursing and Midwifery, http://www.kcl.ac.uk
Virginia
Community Colllege System (VCCS), http://www.nv.cc.va.us
Lampiran 1
GLOSARIUM
Indikator: karakteristik,
ciri-ciri, tanda-tanda, perbuatan, atau respons, yang harus dapat dilakukan
atau ditampilkan oleh siswa, untuk menunjukkan bahwa siswa itu telah memiliki
kompetensi dasar tertentu.
Kecakapan hidup (life skill): kemampuan yang diperlukan untuk menempuh kehidupan dengan sukses, bahagia
dan secara bermartabat, misalnya: kemampuan berfikir kompleks, berkomunikasi
secara efektif, membangun kerjasama, melaksanakan peran sebagai warganegara
yang bertanggung jawab, kesiapan untuk terjun ke dunia kerja.
Kecukupan (adequacy): mempunyai cakupan atau ruang lingkup materi pokok
yang memadai untuk menunjang penguasaan kompetensi dasar maupun standar
kompetensi.
Kompetensi dasar: kemampuan minimal dalam mata pelajaran yang harus
dimiliki oleh lulusan; kemampuan minimum yang harus dapat dilakukan atau
ditampilkan oleh siswa untuk standar kompetensi tertentu dari suatu mata
pelajaran.
Kompetensi lulusan: kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan
lulusan suatu jenjang pendidikan yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor.
Konsistensi (ketaatasasan): keselarasan
hubungan antarkomponen dalam silabus (kompetensi dasar, materi pokok dan kegiatan
pembelajaran).
Materi pokok: bahan ajar minimal yang harus dipelajari siswa untuk menguasai kompetensi
dasar
Membelajaran berbasis kompetensi: pembelajaran
yang mensyaratkan dirumuskannya secara jelas kompetensi yang harus dimiliki
atau ditampilkan oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
Mendekatan hierarkis: strategi pengembangan materi pokok berdasarkan
atas penjenjangan materi pokok.
Pendekatan prosedural: strategi pengembangan materi
pokok berdasarkan atas urutan penyelesaian suatu tugas pembelajaran.
Pendekatan spiral: strategi
pengembangan materi pokok berdasarkan atas lingkup lingkungan, yaitu dari
lingkup lingkungan yang paling dekat dengan siswa menuju ke lingkup lingkungan
yang lebih jauh.
Pendekatan terjala (webbed): strategi pengembangan pelajaran, dengan menggunakan topik dari beberapa
mata pelajaran yang relevan sebagai titik sentral, dan hubungan antara tema dan
sub-tema dapat digambarkan sebagai sebuah jala (webb).
Kegiatan pembelajaran:
Menunjukkan aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan
objek atau sumber belajar. Kegiatan pembelajaran dapat dipilih sesuai dengan
kompetensinya, dapat diperoleh di dalam kelas dan di luar kelas. Bentuknya
dapat berupa kegiatan mendemonstrasikan, mempraktikkan, mensimulasikan,
mengadakan eksperimen, menganalisis, mengaplikasikan, menemukan, mengamati,
meneliti, menelaah, dll., yang bukan kegiatan interaksi guru-siswa
seperti mendengarkan uraian guru, berdiskusi di bawah bimbingan guru, dll.
Ranah afektif: aspek yang
berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat penerimaan atau penolakan
terhadap suatu obyek.
Ranah kognitif: aspek yang
berkaitan dengan kemampuan berpikir; kemampuan memperoleh pengetahuan;
kemampuan yang berkaitan dengan pemerolehan pengetahuan, pengenalan, pemahaman,
konseptualisasi, penentuan, dan
penalaran.
Ranah psikomotor: aspek yang
berkaitan dengan kemampuan melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan;
kemampuan yang berkaitan dengan gerak fisik.
Relevansi: keterkaitan, kesesuaian.
silabus: susunan teratur
materi pokok mata pelajaran tertentu pada kelas/semester tertentu.
Standar kompetensi: kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan
untuk satu mata pelajaran; kompetensi dalam mata pelajaran tertentu yang harus
dimiliki oleh siswa; kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan dalam suatu
mata pelajaran.
Strategi pembelajaran: dimaksudkan sebagai bentuk/pola umum
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
Lampiran 2
DAFTAR
KATA KERJA OPERASIONAL
PADA PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI DAN
KOMPETENSI DASAR
STANDAR KOMPETENSI
Contoh:
mendefinisikan mengidentifikasikan menyusun
menerapkan mengenal
mengkonstruksikan menyelesaikan
KOMPETENSI DASAR
Contoh:
mengidentifikasikan mendemonstrasikan membuat
menunjukkan menafsirkan menerjemahkan
membaca menerapkan merumuskan
menghitung menceritakan menyelesaikan
menggambarkan menggunakan menganalisis
melafalkan menentukan mensintesis
mengucapkan menyusun mengevaluasi
membedakan menyimpulkan
KETERANGAN:
1. Satu kata
kerja tertentu, seperti mengidentifikasikan, dapat dipakai baik pada standar
kompetensi maupun kompetensi dasar; perbedaannya terletak bahwa pada standar
kompetensi cakupannya lebih luas daripada pada kompetensi dasar.
2. Satu
butir standar kompetensi dapat dipecah menjadi beberapa butir kompetensi dasar.
3. Satu
butir kompetensi dasar, nantinya harus dipecah menjadi minimal 2 indikator.
4.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar belum
memuat atau bukan merupakan indikator.
![]() |
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah :
_______________________
Kelas :
I (Satu)
Mata Pelajaran :
BAHASA INGGRIS
Semester :
1 (Satu)
Standar Kompetensi : Mendengarkan
1.
Memahami instruksi sangat sederhana dengan tindakan dalam
konteks kelas
|
Kompetensi
Dasar
|
Materi Pokok/
Pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
||
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
||||||
|
1.1 Merespon dengan
mengulang kosakata baru dengan ucapan lantang
|
Contoh:
Guru: chalk
Siswa: chalk
Guru: book
|
§ Siswa bersama-sama
mengulang dengan suara lantang kosakata-kosakata baru yang diucapkan guru
atau didengar dari kaset/CD secara bertanggung
jawab dan berani ( NK, tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )
§ Masing-masing siswa
mengulang dengan suara lantang kosakata-kosakata baru yang diucapkan guru
atau didengar dari kaset/CD
|
§ Merespon dengan
mengulang apa yang diucapkan guru atau didengar dari kaset/CD dengan suara
lantang secara bertanggung jawab dan
berani ( NK, tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )
§ Merespon dengan
mengulang apa yang diucapkan guru atau didengar dari kaset/CD dengan
pengucapan bahasa Inggris yang benar
|
Tes lisan
|
Merespon dengan mengulang secara lisan
|
Listen to the words
and repeat.
Guru: crayon
Murid: (mengulang
dengan ucapan lantang)
|
2 x 35 menit
|
·
Gambar-
gambar/
benda terkait
·
Rekaman
kaset/CD
·
Buku teks
|
|
1.2 Merespon dengan melakukan tindakan sesuai instruksi
secara berterima
|
Contoh:
Guru: Stand up.
Siswa: (berdiri)
Guru: Sit down.
Siswa: (duduk)
Guru: Make a line.
Siswa: (berbaris)
|
§ Siswa memperagakan
instruksi-instruksi yang diberikan oleh guru atau yang didengar dari kaset/CD
|
§ Merespon dengan
memperagakan instruksi-instruksi yang didengar
|
Unjuk kerja
|
Responding
|
Listen to the
instructions and follow them.
Guru: Jump.
Siswa: (melompat)
|
2 x 35 menit
|
·
Rekaman kaset/CD
·
Buku teks
|
|
v Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)
Rasa hormat dan perhatian ( respect
)
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Berani ( courage )
|
||||||||
|
Mengetahui,
(_________________________)
NIP :
.........................................
|
|
………………,………………………
Guru Bahasa Inggris
(_________________________)
NIP :
.........................................
|
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah :
_______________________
Kelas :
I (Satu)
Mata Pelajaran :
BAHASA INGGRIS
Semester :
1 (Satu)
Standar Kompetensi : Berbicara
2. Mengungkapkan informasi sangat sederhana dalam konteks kelas
|
Kompetensi
Dasar
|
Materi Pokok/
Pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
||
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
||||||
|
2.1 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi informasi
secara berterima yang melibatkan tindak tutur: menanyakan suatu benda dan
menanyakan seseorang
|
Contoh:
A: What is this?
B: This is a pencil.
A: Who is he?
B: He is my brother.
A: What are you doing?
B: I am studying.
|
§ Tanya jawab yang
berkaitan dengan materi
§ Meniru
pertanyaan-pertanyaan dan respon pertanyaan
§ Membahas kosakata
dan struktur percakapan sesuai materi
§ Latihan percakapan
dalam bentuk dialog
§ Menggunakan
ungkapan-ungkapan percakapan sesuai materi dalam situasi nyata
|
Mengungkapkan
berbagai tindak tutur:
§ Menanyakan suatu
benda
§ Menanyakan seseorang
|
·
Tes lisan
·
Unjuk kerja
|
·
Pertanyaan
·
Performance
|
·
Answer the questions orally!
·
Act out the dialogue in front of
the class!
|
4 x
35 menit
|
·
Script percakapan
·
Buku teks
·
Alat peraga
|
|
Kompetensi
Dasar
|
Materi Pokok/
Pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
||
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
||||||
|
2.2 Bercakap-cakap untuk menyertai tindakan secara
berterima yang melibatkan tindak tutur: menanyakan kegiatan yang sedang
dilakukan seseorang dan menyebutkan ukuran sebuah benda
|
Contoh:
A: What are you doing?
B: I am studying.
A: It is big.
B: It is little.
|
§ Tanya jawab yang
berkaitan dengan materi
§ Meniru
pertanyaan-pertanyaan dan respon pertanyaan
§ Membahas kosakata
dan struktur percakapan sesuai materi
§ Latihan percakapan
dalam bentuk dialog
§ Menggunakan
ungkapan-ungkapan percakapan sesuai materi dalam situasi nyata
|
Mengungkapkan
berbagai tindak tutur:
§ Menanyakan kegiatan
yang sedang dilakukan seseorang
§ Menyebutkan ukuran
sebuah benda
|
Tes
lisan
|
Pertanyaan
|
Answer the questions orally!
|
4 x
35 menit
|
·
Script percakapan
·
Buku teks berisi percakapan
·
Alat peraga
|
|
v Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)
Rasa hormat dan perhatian ( respect
)
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Berani ( courage )
|
||||||||
|
Mengetahui,
(_________________________)
NIP :
.........................................
|
|
………………,………………………
Guru Bahasa Inggris
(_________________________)
NIP :
.........................................
|
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah :
_______________________
Kelas :
I (Satu)
Mata Pelajaran :
BAHASA INGGRIS
Semester :
1 (Satu)
Standar Kompetensi : Membaca
3. Memahami tulisan bahasa Inggris sangat sederhana dalam konteks kelas
|
Kompetensi
Dasar
|
Materi Pokok/
Pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
||
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
||||||
|
3.1 Membaca nyaring dengan ucapan
dan intonasi yang tepat dan berterima yang melibatkan: kata, frasa, dan
kalimat sangat sederhana
|
Pronunciation kata, frasa, dan kalimat yang
dipelajari
|
§ Mendengarkan dan
merespon hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan membaca nyaring:
pronunciation, intonation
§ Mendengarkan contoh membaca nyaring yang
dilakukan guru
§ Menirukan membaca
nyaring dengan intonasi dan jeda sesuai model
§ Membaca nyaring
sendiri dengan lafal, intonasi, dan jeda yang baik dan benar
|
§ Melafalkan kata,
frasa, dan kalimat dengan baik dan benar
§ Membaca kata, frasa,
dan kalimat dengan intonasi yang benar
§ Membaca nyaring
dengan baik dan benar
|
·
Tes unjuk kerja
·
Observasi
|
·
Uji petik membaca nyaring
·
Lembar observasi
|
Read all the sentences aloud.
Read all the sentences loudly
and carefully.
|
2 x
35 menit
|
·
Buku teks
·
Alat peraga
|
|
Kompetensi
Dasar
|
Materi
Pokok/Pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
||
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
||||||
|
3.2 Memahami kalimat dan teks
deskriptif bergambar sangat sederhana secara tepat dan berterima
|
·
Kalimat-kalimat sangat sederhana
·
Teks deskriptif bergambar sangat sederhana berbentuk cerita singkat
|
§ Mengidentifikasi
informasi dalam kalimat-kalimat sangat sederhana
§ Mengidentifikasi
informasi yang terdapat dalam bacaan
§ Tanya jawab yang
terkait dengan materi
|
§ Mengidentifikasi
berbagai informasi dalam kalimat-kalimat sangat sederhana
§ Mengidentifikasi
berbagai informasi dalam teks deskriptif bergambar
|
Tes
unjuk kerja
|
Tes
identifikasi gambar berdasarkan informasi yang ada dalam kalimat-kalimat
sangat sederhana atau dalam teks
|
Point to the student in the
picture described in the text.
|
2 x
35 menit
|
Buku
teks
|
|
v Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)
Rasa hormat dan perhatian ( respect
)
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Berani ( courage )
|
||||||||
|
Mengetahui,
(_________________________)
NIP :
.........................................
|
|
………………,………………………
Guru Bahasa Inggris
(_________________________)
NIP :
.........................................
|
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah :
_______________________
Kelas :
I (Satu)
Mata Pelajaran :
BAHASA INGGRIS
Semester :
1 (Satu)
Standar Kompetensi : Menulis
4. Mengeja dan menyalin tulisan bahasa Inggris sangat sederhana dalam
konteks kelas
|
Kompetensi
Dasar
|
Materi
Pokok/Pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
||
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
||||||
|
4.1. Mengeja kosakata bahasa Inggris
sangat sederhana secara tepat dan berterima dengan ejaan yang benar
|
Kosakata
sangat sederhana terkait dengan nama-nama alat tulis dan kata sifat
|
§ Mengeja kosakata
materi terkait berdasarkan gambar
|
§ Mengeja kosakata
berdasarkan gambar dengan ejaan yang benar
|
Tes
tulis
|
Menulis
kosakata dengan ejaan yang benar
|
Trace names of certain objects
with the correct spelling.
|
4 x
35 menit
|
·
Buku teks
·
Alat peraga
|
|
4.2. Menyalin kosakata bahasa Inggris
sangat sederhana secara tepat dan berterima
|
Kosakata
sangat sederhana terkait dengan nama-nama alat tulis dan kata sifat
|
§ Menyalin dan
mencocokkan kosakata dengan gambar
§ Menulis nama-nama
alat tulis dan kata sifat
|
§ Menyalin dan
mencocokkan kata dengan gambar yang sesuai
§ Menulis nama-nama
alat tulis, kata sifat, atau materi terkait dengan benar dan sesuai gambar
yang tepat
|
Tes
tulis
|
·
Menyalin kosakata sesuai dengan gambar
·
Menulis kosakata dengan benar dan sesuai dengan gambar
|
Write names of the objects based
on the pictures.
Write the adjectives based on the pictures.
|
4 x
35 menit
|
·
Buku teks
·
Alat peraga
|
|
v Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)
Rasa hormat dan perhatian ( respect
)
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Berani ( courage )
|
||||||||
|
Mengetahui,
(_________________________)
NIP :
.........................................
|
|
………………,………………………
Guru Bahasa Inggris
(_________________________)
NIP :
.........................................
|
![]() |
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah :
_______________________
Kelas :
I (Satu)
Mata Pelajaran :
BAHASA INGGRIS
Semester :
2 (Dua)
Standar Kompetensi : Mendengarkan
5. Memahami instruksi sangat sederhana dengan tindakan dalam konteks kelas
|
Kompetensi
Dasar
|
Materi Pokok/Pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
|||
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
|||||||
|
5.1 Merespon dengan mengulang kosakata baru dalam
berbagai permainan dengan ucapan lantang
|
Contoh:
Guru: merry-go-round
Siswa: merry-go-round
Guru: leapfrog
Siswa: leapfrog
|
§ Siswa bersama-sama
mengulang dengan suara lantang kosakata-kosakata baru yang diucapkan guru
atau didengar dari kaset/CD
§ Masing-masing siswa
mengulang dengan suara lantang kosakata-kosakata baru yang diucapkan guru
atau didengar dari kaset/CD
|
§ Merespon dengan
mengulang apa yang diucapkan guru atau di dengar dari kaset/CD dengan suara
lantang
§ Merespon dengan
meng-ulang apa yang diucap-kan guru atau didengar dari kaset/CD dengan
peng-ucapan baha-sa Inggris yang benar
|
Tes lisan
|
Merespon dengan mengulang secara lisan
|
Listen to the names
of games and repeat.
Guru: jackstone
Murid: (mengulang
dengan ucapan lantang)
|
2 x 35 menit
|
·
Gambar-
gambar terkait
·
Rekaman
kaset/CD
·
Buku teks
|
|
|
5.2 Merespon
dengan melakukan tindakan sesuai instruksi secara berterima
|
Contoh:
Guru: Hop.
Siswa: (melompat)
Guru: Hide.
Siswa: (bersembunyi)
|
§ Siswa memperagakan
instruksi-instruksi yang diberikan oleh guru atau didengar dari kaset/CD
|
§ Merespon dengan
memperagakan instruksi-instruksi yang didengar
|
Unjuk
kerja
|
Responding
|
Listen to the instructions and
follow them.
Guru: Jump.
|
2 x
35 menit
|
·
Rekaman
kaset/CD
·
Buku teks
|
|
|
v Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)
Rasa hormat dan perhatian ( respect
)
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Berani ( courage )
|
|||||||||
|
Mengetahui,
(_________________________)
NIP :
.........................................
|
|
………………,………………………
Guru Bahasa Inggris
(_________________________)
NIP :
.........................................
|
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah :
_______________________
Kelas :
I (Satu)
Mata Pelajaran :
BAHASA INGGRIS
Semester :
2 (Dua)
Standar Kompetensi : Berbicara
6. Mengungkapkan informasi sangat sederhana dalam konteks kelas
|
Kompetensi
Dasar
|
Materi
Pokok/Pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
||
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
||||||
|
6.1 Menirukan ujaran dalam ungkapan sangat sederhana
secara berterima
|
Contoh:
Guru:
Where is my bag?
Siswa:
Where is my bag? (bersama-sama)
Guru:
I have a book.
Siswa:
I have a book. (bersama-sama)
|
Meniru
pertanyaan-pertanyaan dan respon pertanyaan
|
Meniru
pertanyaan-pertanyaan dan respon pertanyaan dengan pengucapan dan intonasi
yang tepat
|
Unjuk
kerja
|
Performance
|
Repeat the expressions with the
correct pronunciation and intonation.
Guru:
Where is my bag?
It is here.
|
2 x
35 menit
|
·
Script percakapan
·
Buku teks
·
Alat peraga
|
|
Kompetensi
Dasar
|
Materi
Pokok/Pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
||
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
||||||
|
6.2 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi informasi
secara berterima yang melibatkan tindak tutur: menyebutkan kepemilikan,
menanyakan di mana suatu benda berada, dan menanyakan kegiatan yang sedang
dilakukan seseorang
|
Contoh:
A: I have a book.
B: I do not have a pencil.
A: Where is my lunch box?
B: It is here.
A: What are you doing?
B: I am playing marbles.
|
§ Tanya jawab yang
berkaitan dengan materi
§ Membahas kosakata
dan struktur percakapan sesuai materi
§ Latihan percakapan
dalam bentuk dialog
§ Menggunakan
ungkapan-ungkapan percakapan sesuai materi dalam situasi nyata
|
Mengungkapkan
berbagai tindak tutur:
§ Menyebutkan
kepemilikan
§ Menanyakan di mana
suatu benda berada
§ Menanyakan kegiatan
yang sedang dilakukan seseorang
|
·
Tes lisan
·
Unjuk kerja
|
·
Pertanyaan
·
Performance
|
·
Answer the questions orally!
·
Act out the dialogue in front of
the class!
|
4 x
35 menit
|
·
Script percakapan
·
Buku teks
·
Alat peraga
|
|
v Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)
Rasa hormat dan perhatian ( respect
)
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Berani ( courage )
|
||||||||
|
Mengetahui,
(_________________________)
NIP :
.........................................
|
|
………………,………………………
Guru Bahasa Inggris
(_________________________)
NIP : .........................................
|
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah :
_______________________
Kelas :
I (Satu)
Mata Pelajaran :
BAHASA INGGRIS
Semester :
2 (Dua)
Standar Kompetensi : Membaca
7. Memahami tulisan bahasa Inggris dan teks deskriptif bergambar sangat
sederhana dalam konteks kelas
|
Kompetensi
Dasar
|
Materi
Pokok/Pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
||
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
||||||
|
7.1 Membaca nyaring dengan ucapan dan intonasi yang
tepat dan berterima yang melibatkan: frasa dan kalimat sangat sederhana
|
Pronunciation frasa dan kalimat yang
dipelajari
|
§ Mendengarkan dan
merespon hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan membaca nyaring:
pronunciation, intonation
§ Mendengarkan contoh
membaca nyaring yang dilakukan guru
§ Menirukan membaca
nyaring dengan intonasi dan jeda sesuai model
§ Membaca nyaring
sendiri dengan lafal, intonasi, dan jeda yang baik dan benar
|
§ Melafalkan frasa dan
kalimat dengan benar
§ Membaca frasa dan
kalimat dengan intonasi yang benar
§ Membaca nyaring
dengan baik dan benar
|
§ Tes unjuk kerja
§ Observasi
|
§ Uji petik membaca nyaring
§ Lembar observasi
|
Read the sentences aloud.
Read all the sentences loudly
and carefully.
|
2 x
35 menit
|
Buku
teks
|
|
Kompetensi
Dasar
|
Materi
Pokok/Pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
||
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
||||||
|
7.2 Memahami kalimat dan teks
deskriptif bergambar sangat sederhana secara tepat dan berterima
|
·
Kalimat-kalimat sangat sederhana
·
Teks deskriptif bergambar sangat sederhana berbentuk cerita singkat
|
§ Mengidentifikasi
informasi dalam kalimat-kalimat sangat sederhana
§ Mengidentifikasi
informasi yang terdapat dalam bacaan
§ Tanya jawab yang
terkait dengan materi
|
§ Mengidentifikasi
berbagai informasi dalam kalimat-kalimat sangat sederhana
§ Mengidentifikasi
berbagai informasi dalam teks deskriptif bergambar
|
Tes
unjuk kerja
|
Tes
identifikasi gambar berdasarkan informasi yang ada dalam kalimat-kalimat
sangat sederhana atau dalam teks
|
Point to the correct student in
the picture described in the text.
|
2 x
35 menit
|
·
Buku teks
·
Alat peraga
|
|
v Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)
Rasa hormat dan perhatian ( respect
)
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Berani ( courage )
|
||||||||
|
Mengetahui,
(_________________________)
NIP : .........................................
|
|
………………,………………………
Guru Bahasa Inggris
(_________________________)
NIP :
.........................................
|
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah :
_______________________
Kelas :
I (Satu)
Mata Pelajaran :
BAHASA INGGRIS
Semester :
2 (Dua)
Standar Kompetensi : Menulis
8. Mengeja dan menyalin tulisan bahasa Inggris sangat sederhana dalam
konteks kelas
|
Kompetensi
Dasar
|
Materi
Pokok/Pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
||
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
||||||
|
8.1 Menyalin
kosakata bahasa Inggris sangat sederhana secara tepat dan berterima dengan
ejaan yang benar
|
Kosakata
sangat sederhana terkait dengan nama-nama benda di dalam kelas dan nama-nama
permainan
|
Menyalin
dan mencocokkan kosakata dengan gambar
|
Menyalin
dan mencocokkan kata dengan gambar yang sesuai
|
Tes
tulis
|
Menyalin
kosakata sesuai dengan gambar
|
Trace names of the objects based
on the pictures given.
|
4 x
35 menit
|
·
Buku teks
·
Alat peraga
|
|
8.2 Melengkapi kosakata sangat sederhana secara tepat
dan berterima
|
Kosakata-kosakata
sangat sederhana terkait dengan nama-nama benda di dalam kelas
|
Melengkapi
kosakata berdasarkan gambar
|
Melengkapi
kosakata dengan huruf yang sesuai
|
Tes
tulis
|
Melengkapi
kosakata dengan benar dan sesuai dengan gambar
|
Complete the words by filling in
the letters in the space provided.
|
4 x
35 menit
|
·
Buku teks
·
Alat peraga
|
|
v Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)
Rasa hormat dan perhatian ( respect
)
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Berani ( courage )
|
||||||||
|
Mengetahui,
(_________________________)
NIP :
.........................................
|
|
………………,………………………
Guru Bahasa Inggris
(_________________________)
NIP :
.........................................
|



No comments:
Post a Comment