![]() |
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab IV Pasal 10
menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak mengarahkan,
membimbing, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya, Pasal 11 Ayat (1) juga menyatakan
bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan,
serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga
negara tanpa diskriminasi. Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, wewenang Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan
pendidikan di daerah menjadi semakin besar. Lahirnya kedua undang-undang
tersebut menandai sistem baru dalam penyelenggaraan pendidikan dari sistem yang
cenderung sentralistik menjadi lebih desentralistik.
Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan
perlu didesentralisasikan terutama dalam pengembangan silabus dan pelaksanaannya
yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi
sekolah atau daerah. Dengan demikian, sekolah atau daerah memiliki cukup
kewenangan untuk merancang dan menentukan materi ajar, kegiatan pembelajaran,
dan penilaian hasil pembelajaran.
Untuk itu, banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh
daerah karena sebagian besar kebijakan yang berkaitan dengan implementasi
Standar Nasional Pendidikan dilaksanakan oleh sekolah atau daerah. Sekolah
harus menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) atau silabusnya dengan
cara melakukan penjabaran dan penyesuaian Standar Isi dan Standar Kompentensi
Lulusan yang ditetapkan dengan Permendiknas No. 23 Tahun 2006.
Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan:
- Kurikulum dan
silabus Pembelajaran SD/MI/SDLB/Paket A, atau bentuk lain yang sederajat
menekankan pentingnya kemampuan dan kegemaran membaca dan menulis,
kecakapan berhitung serta kemampuan berkomunikasi (Pasal 6 Ayat 6)
- Sekolah dan komite
sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum
tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar
kurikulum dan standar kompetensi lulusan di bawah supervisi Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota yang bertangung jawab terhadap pendidikan untuk SD,
SMP, SMA, dan SMK, serta Departemen yang menangani urusan pemerintahan di
bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK ( Pasal 17 Ayat 2)
- Perencanan
proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanan pembelajaran
yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode
pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar (Pasal 20)
Berdasarkan ketentuan di atas, daerah atau sekolah
memiliki ruang gerak yang seluas- luasnya untuk melakukan modifikasi dan
mengembangkan variasi-variasi penyelengaraan pendidikan sesuai dengan keadaan, potensi,
dan kebutuhan daerah, serta kondisi siswa. Untuk keperluan di atas, perlu
adanya panduan pengembangan silabus untuk setiap mata pelajaran, agar daerah
atau sekolah tidak mengalami kesulitan.
B.
Karakteristik Mata Pelajaran
Setiap mata pelajaran mempunyai
karakteristik yang khas. Adapun
karakteristik masing-masing mata pelajaran dapat dilihat pada Standar Isi
(Permen Diknas Nomor 22 Tahun 2006)
C.
Karakteristik Peserta Didik
Peserta didik
adalah manusia dengan segala fitrahnya. Mereka mempunyai perasaan dan pikiran
serta keinginan atau aspirasi. Mereka mempunyai kebutuhan dasar yang perlu
dipenuhi (pangan, sandang, papan), kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk
mendapatkan pengakuan, dan kebutuhan untuk mengaktualisasi dirinya (menjadi
dirinya sendiri sesuai dengan potensinya).
Dalam tahap
perkembangannya, siswa berada pada tahap periode perkembangan yang sangat pesat, dari segala
aspek. Berikut ini disajikan perkembangan yang sangat erat kaitannya dengan
pembelajaran, yaitu perkembangan aspek kognitif, psikomotor, dan afektif.
1. Perkembangan
Aspek Kognitif
Menurut Piaget
(1970), periode yang dimulai pada usia 12 tahun, yaitu yang lebih kurang sama
dengan usia siswa SD/MI/SDLB/Paket A, merupakan ‘period of formal operation’.
Pada usia ini, yang berkembang pada siswa adalah kemampuan berfikir secara
simbolis dan bisa memahami sesuatu secara bermakna (meaningfully) tanpa
memerlukan objek yang konkrit atau bahkan objek yang visual. Siswa telah memahami
hal-hal yang bersifat imajinatif.
Implikasinya dalam
pengajaran Teknologi informasi dan komunikasi adalah bahwa belajar akan
bermakna kalau input (materi pelajaran) sesuai dengan minat dan bakat siswa.
Pengajaran Teknologi informasi dan komunikasi akan berhasil kalau penyusun
silabus dan guru mampu menyesuaikan tingkat kesulitan dan variasi input dengan
harapan serta karakteristik siswa sehingga motivasi belajar mereka berada pada
tingkat maksimal.
Pada tahap perkembangan ini juga berkembang ketujuh kecerdasan dalam Multiple
Intelligences yang dikemukakan oleh Gardner (1993), yaitu: (1) kecerdasan
linguistik (kemampuan berbahasa yang fungsional), (2) kecerdasan
logis-matematis (kemampuan berfikir runtut), (3) kecerdasan musikal (kemampuan
menangkap dan menciptakan pola nada dan irama), (4) kecerdasan spasial
(kemampuan membentuk imaji mentaltentang realitas), (5) kecerdasan
kinestetik-ragawi (kemampuan menghasilkan gerakan motorik yang halus), (6)
kecerdasan intra-pribadi (kemampuan untuk mengenal diri sendiri dan
mengembangkan rasa jati diri), kecerdasan antarpribadi (kemampuan memahami
orang lain). Ketujuh macam kecerdasan ini berkembang pesat dan bila dapat
dimanfaatkan oleh guru Teknologi informasi dan komunikasi, akan sangat membantu
siswa dalam menguasai kemampuan berteknologi informasi dan komunikasi.
2. Perkembangan Aspek Psikomotor
Aspek psikomotor
merupakan salah satu aspek yang penting untuk diketahui oleh guru. Perkembangan aspek psikomotor juga melalui beberapa
tahap. Tahap-tahap tersebut antara lain:
a. Tahap kognitif
Tahap ini ditandai dengan adanya
gerakan-gerakan yang kaku dan lambat. Ini terjadi karena siswa masih dalam
taraf belajar untuk mengendalikan gerakan-gerakannya. Dia harus berpikir
sebelum melakukan suatu gerakan. Pada tahap ini siswa sering membuat kesalahan
dan kadang-kadang terjadi tingkat frustasi yang tinggi.
b. Tahap asosiatif
Pada tahap ini, seorang siswa
membutuhkan waktu yang lebih pendek untuk memikirkan tentang
gerakan-gerakannya. Dia mulai dapat mengasosiasikan gerakan yang sedang dipelajarinya dengan gerakan yang
sudah dikenal. Tahap ini masih dalam tahap pertengahan dalam perkembangan
psikomotor. Oleh karena itu, gerakan-gerakan pada tahap ini belum merupakan
gerakan-gerakan yang sifatnya otomatis. Pada tahap ini, seorang siswa masih
menggunakan pikirannya untuk melakukan suatu gerakan tetapi waktu yang
diperlukan untuk berpikir lebih sedikit dibanding pada waktu dia berada pada
tahap kognitif. Dan karena waktu yang diperlukan untuk berpikir lebih pendek,
gerakan-gerakannya sudah mulai tidak kaku.
c. Tahap otonomi
Pada tahap ini, seorang siswa telah
mencapai tingkat autonomi yang tinggi. Proses belajarnya sudah hampir lengkap
meskipun dia tetap dapat memperbaiki gerakan-gerakan yang dipelajarinya. Tahap
ini disebut tahap autonomi karena siswa sudah tidak memerlukan kehadiran
instruktur untuk melakukan gerakan-gerakan. Pada tahap ini, gerakan-gerakan
telah dilakukan secara spontan dan oleh karenanya gerakan-gerakan yang
dilakukan juga tidak mengharuskan pembelajar untuk memikirkan tentang
gerakannya.
3. Perkembangan Aspek Afektif
Keberhasilan proses pengajaran Teknologi
informasi dan komunikasi juga ditentukan oleh pemahaman tentang perkembangan
aspek afektif siswa. Ranah afektif tersebut mencakup emosi atau perasaan yang
dimiliki oleh setiap peserta didik. Bloom (Brown, 2000) memberikan definisi
tentang ranah afektif yang terbagi atas lima tataran afektif yang implikasinya
dalam siswa SD/MI/SDLB/Paket A
lebih kurang sebagai berikut: (1) sadar akan situasi, fenomena,
masyarakat, dan objek di sekitar; (2) responsif terhadap stimulus-stimulus yang
ada di lingkungan mereka; (3) bisa menilai; (4) sudah mulai bisa mengorganisir
nilai-nilai dalam suatu sistem, dan menentukan hubungan di antara nilai-nilai
yang ada; (5) sudah mulai memiliki karakteristik dan mengetahui karakteristik
tersebut dalam bentuk sistem nilai.
Pemahaman terhadap apa yang
dirasakan dan direspon, dan apa yang diyakini dan diapresiasi merupakan suatu
hal yang sangat penting dalam teori pemerolehan bahasa kedua atau bahasa asing.
Faktor pribadi yang lebih spesifik dalam tingkah laku siswa yang sangat penting
dalam penguasaan berbagai materi pembelajaran, yang meliputi:
1. Self-esteem, yaitu penghargaan yang diberikan seseorang kepada
dirinya sendiri.
2. Inhibition, yaitu sikap mempertahankan diri atau melindungi ego.
3. Anxiety (kecemasan), yang meliputi rasa frustrasi, khawatir, tegang,
dsbnya.
4. Motivasi, yaitu dorongan
untuk melakukan suatu kegiatan.
5. Risk-taking, yaitu keberanian mengambil risiko.
6. Empati, yaitu sifat yang berkaitan dengan pelibatan diri individu
pada perasaan orang lain.
II. PENGERTIAN, PRINSIP, DAN TAHAP-TAHAP
PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN
A.
Pengertian Silabus
Silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di
dalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD), Indikator, Materi Pokok, Kegiatan pembelajaran, Alokasi Waktu,
Sumber Belajar, dan Penilaian. Dengan
demikian, silabus pada dasarnya menjawab permasalahan-permasalahan sebagai
berikut.
- Kompetensi apa
saja yang harus dicapai siswa sesuai dengan yang dirumuskan oleh Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar).
- Materi Pokok apa
sajakah yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik untuk mencapai
Standar Isi.
- Kegiatan
pembelajaran yang bagaimanakah yang seharusnya diskenariokan oleh guru
sehingga peserta didik mampu berinteraksi dengan objek belajar.
- Indikator apa
sajakah yang harus ditentukan untuk mencapai Standar Isi.
- Bagaimanakah cara
mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan Indikator sebagai acuan
dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai.
- Berapa lama
waktu yang diperlukan untuk mencapai Standar Isi tertentu.
- Sumber Belajar
apa sajakah yang dapat diberdayakan untuk mencapai Standar Isi tertentu.
B.
Pengembang Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para
guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah,
kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru
(PKG), dan Dinas Pendidikan.
1. Guru
Sebagai tenaga profesional yang memiliki tanggung
jawab langsung terhadap kemajuan belajar siswa, seorang guru diharapkan mampu
mengembangkan silabus sesuai dengan kompetensi mengajarnya secara mandiri. Di sisi
lain guru lebih mengenal karakteristik siswa dan kondisi sekolah serta
lingkungannya.
2. Kelompok
Guru
Apabila guru kelas atau guru mata pelajaran karena
sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka
pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru kelas atau guru
mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan dipergunakan oleh sekolah
tersebut
3. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus
secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk
bersama-sama mengembangkan silabus Pembelajaran yang akan digunakan oleh
sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.
4
Dinas
Pendidikan
Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi
penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru
berpengalaman di bidangnya masing-masing.
Dalam pengembangan silabus ini sekolah, kelompok
kerja guru, atau dinas pendidikan dapat meminta bimbingan teknis dari perguruan
tinggi, LPMP, atau unit utama terkait yang ada di Departemen Pendidikan
Nasional
C.
Prinsip Pengembangan Silabus
- Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi
muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertangungjawabkan secara keilmuan.
- Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan
penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik,
intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
- Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan
secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
- Konsisten
Ada hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara
kompetensi dasar, indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber
belajar, dan sistem penilaian.
- Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan
pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang
pencapain kompetensi dasar.
- Aktual dan
Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan
pembelajaran, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi,
dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
- Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi
variasi peserta didik, pendidikan, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah
dan tuntutan masyarakat. Sementara itu,
materi ajar ditentukan berdasarkan dan atau memperhatikan kultur daerah
masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar kehidupan peserta didik tidak
tercerabut dari lingkungannya.
- Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah
kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
- Desentralistik
Pengembangan silabus ini bersifat desentralistik. Maksudnya bahwa kewenangan pengembangan
silabus bergantung pada daerah masing-masing, atau bahkan sekolah
masing-masing.
D.
Tahap-tahap Pengembangan Silabus Pembelajaran
1.
Perencanaan
Tim yang ditugaskaan untuk menyusun silabus
terlebih dahulu perlu mengumpulkan informasi dan mempersiapkan kepustakan atau
referensi yang sesuai untuk mengembangkan silabus. Pencarian informasi dapat
dilakukan dengan memanfaatkan perangkat teknologi dan informasi seperti multi
media dan internet.
2. Pelaksanaan
Dalam melaksanakan penyusunan silabus perlu
memahami semua perangkat yang berhubungan dengan penyusunan silabus
Pembelajaran, seperti Standar Isi yang berhubungan dengan mata pelajaran yang
bersangkutan dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
3. Perbaikan
Buram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan
dalam kegiatan pembelajaran. Pengkajian dapat melibatkan para spesialis
kurikulum, ahli mata pelajaran, ahli didaktik-metodik, ahli penilaian,
psikolog, guru/instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf profesional dinas
pendidikan, perwakilan orang tua siswa, dan siswa itu sendiri.
4. Pemantapan
Masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan
bahan pertimbangan untuk memperbaiki buram awal. Apabila telah memenuhi
kriteria dengan cukup baik dapat segera disampaikan kepada Kepala Dinas
Pendidikan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.
5. Penilaian silabus
Penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan
secara berkala dengan mengunakaan model-model penilaian kurikulum.
III. KOMPONEN
DAN LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN
A.
Komponen silabus
pembelajaran
Silabus Pembelajaran memuat sekurang-kurangnya komponen-komponen
berikut ini.
a. Identitas Silabus
Pembelajaran
b. Standar Kompentensi
c. Kompetensi Dasar
d. Materi Pembelajaran
e. Kegiatan Pembelajaran
f. Indikator Pencapaian
Kompetensi
g. Penilaian
h. Alokasi Waktu
i.
Sumber
Belajar
Komponen-komponen silabus Pembelajaran di atas, selanjutnya dapat disajikan
dalam contoh format silabus Pembelajaran secara horisontal sebagai berikut.
Silabus
Pembelajaran
Sekolah :
Kelas/Semester : ..... / .......
Mata Pelajaran : .......
Standar Kompetensi :
.......
|
Kompetensi
Dasar
|
Materi
Pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi
Waktu
|
Sumber
Belajar
|
||
|
Teknik
|
Bentuk
Instrumen
|
Contoh
Instrumen
|
||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Catatan:
* Kegiatan
Pembelajaran: kegiatan-kegiatan yang spesifik yang dilakukan siswa untuk
mencapai SK dan KD
* Alokasi
waktu: termasuk alokasi penilaian yang terintegrasi dengan pembelajaran (n x 40 menit)
* Sumber
belajar: buku teks, alat, bahan, nara sumber, atau lainnya.
B.
Langkah-langkah Pengembangan Silabus Pembelajaran
1. Mengisi identitas
Identitas terdiri dari nama sekolah, kelas/semester,
mata pelajaran, dan standar kompetensi.
Identitas silabus ditulis di atas matriks silabus.
2.
Menuliskan Standar Kompetensi
Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan
peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yang diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar Kompetensi diambil
dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) Mata Pelajaran.
Sebelum menuliskan Standar Kompetensi, penyusun
terlebih dahulu mengkaji Standar Isi mata pelajaran dengan memperhatikan
hal-hal berikut:
a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu
dan/atau SK dan KD;
b.
keterkaitan
antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
c. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi
dasar antar mata pelajaran.
3.
Menuliskan Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal
yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran
tertentu. Kompetensi dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi.
Sebelum menentukan atau memilih Kompetensi Dasar,
penyusun terlebih dahulu mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.
urutan
berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan Kompetensi
Dasar;
b.
keterkaitan
antarstandar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran ;
c.
keterkaitan
standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.
4. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Dalam mengidentifikasi materi pokok harus
dipertimbangkan:
a. relevansi materi pokok dengan SK dan KD;
b. tingkat perkembangan fisik, intelektual,
emosional, sosial, dan spiritual peserta didik;
c. kebermanfaatan bagi peserta didik;
d. struktur keilmuan;
e. kedalaman dan keluasan materi;
f. relevansi dengan kebutuhan peseta didik dan
tuntutan lingkungan;
g. alokasi waktu.
Selain itu juga harus diperhatikan:
a. kesahihan (validity):
materi memang benar-benar teruji kebenaran dan kesahihannya;
b. tingkat kepentingan (significance): materi yang diajarkan memang benar-benar diperlukan
oleh siswa diperlukan oleh siswa;
c. kebermanfaatan (utility): materi tersebut memberikan dasar-dasar pengetahuan dan
keterampilan pada jenjang berikutnya;
d. layak dipelajari (learnability): materi layak dipelajari baik dari aspek tingkat
kesulitan maupun aspek pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat;
e. menarik minat (interest):
materinya menarik minat siswa dan memotivasinya untuk mempelajari lebih lanjut.
5. Mengembangkan
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi
antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar
lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar pengalaman belajar yang
dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran memuat
kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Kriteria mengembangkan kegiatan
pembelajaran sebagai berikut.
a. Kegiatan pembelajaran disusun bertujuan untuk
memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar mereka dapat bekerja
dan melaksanakan proses pembelajaran secara profesional sesuai dengan tuntutan
kurikulum.
b. Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas
satu tuntutan kompetensi dasar secara utuh.
c. Pengalaman
belajar memuat rangkaian kegiatan yan harus dilakukan oleh siswa secara
berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
d. Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Guru harus selalu berpikir
kegiatan apa yang bisa dilakukan agar siswa memiliki kompetensi yang telah
ditetapkan.
e. Materi kegiatan
pembelajaran dapat berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
f. Perumusan kegiatan pembelajaran harus jelas memuat
materi yang harus dikuasai untuk mencapai Kompetensi Dasar.
g. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat
penting artinya bagi KD-KD yang memerlukan prasyarat tertentu.
h. Pembelajaran
bersifat spiral (terjadi pengulangan-pengulangan pembelajaran materi
tertentu).
i.
Rumusan
pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri
yang mencerminkan pengelolaan kegiatan pembelajaran siswa, yaitu kegiatan dan
objek belajar.
Pemilihan kegiatan siswa
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a.
memberikan
peluang bagi siswa untuk mencari, mengolah, dan menemukan sendiri pengetahuan,
di bawah bimbingan guru;
b. mencerminkan ciri khas dalam pegembangan kemapuan
mata pelajaran;
c. disesuaikan dengan kemampuan siswa, sumber belajar
dan sarana yang tersedia
d. bervariasi dengan mengombinasikan kegiatan
individu/perorangan, berpasangan, kelompok, dan klasikal.
e. memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan
individual siswa seperti: bakat, minat, kemampuan, latar belakang keluarga,
sosial-ekomomi, dan budaya, serta masalah khusus yang dihadapi siswa yang
bersangkutan.
6. Merumuskan Indikator Pencapaian
Kompetensi
Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi
dasar dan merupakan sub-kompetensi dasar. Indikator dirumuskan sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik dan dirumuskan
dalam kata kerja operasional yang terukur dan atau dapat diobservasi, sebagai
acuan penilaian. Dengan demikian indikator pencapaian kompetensi mengarah pada
indikator penilaian.
7. Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta
didik dilakukan berdasarkan indikator Di dalam kegiatan penilaian ini terdapat
tiga komponen penting, yang meliputi: (a) teknik penilaian, (b) bentuk
instrumen, dan (c) contoh instrumen.
a. Teknik Penilaian
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis dan menafsirkan proses dan hasil belajar siswa yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi
yang bermakna dalam pengambilan keputusan untuk menentukan tingkat keberhasilan
pencapaian kompetensi yang telah ditentukan. Adapun yang dimaksud dengan teknik
penilaian adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh informasi mengenai
proses dan produk yang dihasilkan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta
didik. Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam rangka penilaian ini,
yang secara garis besar dapat dikategorikan sebagai teknik tes dan teknik
nontes.
Teknik tes merupakan cara untuk memperoleh
informasi melalui pertanyaan yang memerlukan jawaban betul atau salah,
sedangkan teknik nontes adalah suatu cara untuk memperoleh informasi melalui
pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban betul atau salah.
Dalam melaksanakan penilaian perlu diperhatikan
prinsip-prinsip berikut ini.
1) Pemilihan jenis penilaian harus disertai dengan
aspek-aspek yang akan dinilai sehingga memudahkan dalam penyusunan soal.
2) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian
indikator.
3) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu
berdasarkan apa yang bisa dilakukan siswa setelah siswa mengikuti proses
pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
4) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian
yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian
hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan
yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.
5) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan
tindakan perbaikan, berupa program remedi. Apabila siswa belum menguasai suatu
kompetensi dasar, ia harus mengikuti proses pembelajaran lagi, sedang bila
telah menguasai kompetensi dasar, ia diberi tugas pengayaan.
6) Siswa yang telah menguasai semua atau hampir semua
kompetensi dasar dapat diberi tugas untuk mempelajari kompetensi dasar
berikutnya.
7) Dalam sistem penilaian berkelanjutan, guru harus
membuat kisi-kisi penilaian dan rancangan penilaian secara menyeluruh untuk
satu semester dengan menggunakan teknik penilaian yang tepat.
8) Penilaian dilakukan untuk menyeimbangkan berbagai
aspek pembelajaran: kognitif, afektif dan psikomotor dengan menggunakan
berbagai model penilaian,baik formal
maupun nonformal secara berkesinambungan.
9) Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan dan
penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip
berkelanjutan, bukti-bukti otentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas
publik.
10) Penilaian merupakan proses identifikasi pencapaian
kompetensi dan hasil belajar yang dikemukakan melalui pernyataan yang jelas
tentang standar yang harus dan telah dicapai disertai dengan peta kemajuan
hasil belajar siswa.
11) Penilaian berorientasi pada Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar dan Indikator. Dengan demikian, hasilnya akan memberikan
gambaran mengenai perkembangan pencapaian kompetensi.
12) Penilaian dilakukan secara berkelanjutan (direncanakan
dan dilakukan terus menerus) guna mendapatkan gambaran yang utuh mengenai
perkembangan penguasaan kompetensi siswa, baik sebagai efek langsung (main effect) maupun efek pengiring (nurturant effect) dari proses
pembelajaran.
13) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika
pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan, penilaian harus
diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara,
maupun produk/hasil dengan melakukan
observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
b. Bentuk Instrumen
Bentuk instrumen yang dipilih harus sesuai dengan
teknik penilaiannya. Oleh karena itu, bentuk instrumen yang dikembangkan dapat
berupa bentuk instrumen yang tergolong teknik:
1) Tes tulis, dapat berupa tes esai/uraian, pilihan
ganda, isian, menjodohkan dan sebagainya.
2) Tes lisan, yaitu berbentuk daftar pertanyaan.
3) Observasi yaitu dengan menggunakan lembar
observasi.
4) Tes Praktik/ Kinerja berupa tes tulis
keterampilan, tes identifikasi, tes simulasi, dan uji petik kerja
5) Penugasan individu atau kelompok, seperti tugas
proyek atau tugas rumah.
6) Portofolio dengan menggunakan dokumen pekerjaan,
karya, dan atau prestasi siswa.
7) Penilaian diri dengan menggunakan lembar penilaian
diri
Sesudah penentuan instrumen tes telah dipandang
tepat, selanjutnya instrumen tes itu dituliskan di dalam kolom matriks silabus
yang tersedia. Berikut ini disajikan ragam teknik penilaian beserta bentuk
instrumen yang dapat digunakan.
Tabel 1. Ragam Teknik Penilaian beserta Ragam
Bentuk Instrumennya
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
|
• Tes tertulis
|
• Tes pilihan: pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan dll.
•
Tes isian: isian singkat dan uraian
|
|
• Tes lisan
|
• Daftar pertanyaan
|
|
• Observasi
(pengamatan)
|
• Lembar observasi
(lembar pengamatan)
|
|
• Tes praktik (tes
kinerja)
|
•
Tes tulis keterampilan
•
Tes identifikasi
•
Tes simulasi
•
Tes uji petik kerja
|
|
• Penugasan
individual atau kelompok
|
• Pekerjaan rumah
• Proyek
|
|
• Penilaian
portofolio
|
• Lembar penilaian
portofolio
|
|
• Jurnal
|
• Buku cacatan
jurnal
|
|
• Penilaian diri
|
• Kuesioner/lembar
penilaian diri
|
|
• Penilaian
Penilaian antarteman
|
• Lembar penilaian
antarteman
|
c. Contoh Instrumen
Instrumen yang sudah tersusun, selanjutnya
diberikan contoh yang dapat dituliskan di dalam kolom matriks silabus yang
tersedia. Namun, apabila dipandang hal
itu menyulitkan karena kolom yang tersedia tidak mencukupi, selanjutnya
contoh instrumen penilaian diletakkan di dalam lampiran.
- Menentukan Alokasi Waktu
Alokasi waktu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan
untuk ketercapaian suatu Kompetensi Dasar tertentu, dengan memperhatikan:
a. minggu efektif per semester,
b. alokasi waktu mata pelajaran, dan
c. jumlah kompetensi per semester.
- Menentukan
Sumber Belajar
Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang
diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat berupa: buku teks, media
cetak, media elektronika, nara sumber, lingkungan alam sekitar, dan sebagainya.
IV.
PENUTUP
Contoh silabus yang terdapat di dalam Lampiran 3
bukan contoh satu-satunya di dalam pengembangan silabus yang disusun
berdasarkan Standar Isi. Untuk itu, diharapkan sekolah atau daerah dapat
mengembangkan sendiri bentuk silabus yang lain.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, silabus harus
dijabarkan lebih operasional dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Association
of College and Research Libraries (ACRL), http://www.ala.org
Courter,
Gini (1999). Microsoft office 2000 user specialist study guide. Alameda:
Sybex, Inc.
Graduate
school of library & information science, http://www.simmons.eduz
Hall, Gene E. (1986). Competency–based education : A
Process for the improvement of education, Englewood Cliffs: Prentice Hall,
Inc.
Merryfield, M.M., E Jarchow &
Pickert (1997). Preparing teachers to teach global perspectives : A handbook
for teacher educators. California :
Carwin Press, Inc.
Ministerial
Advisory Council on Quality of Teaching, http://scs.une.edu.au
Mukminan, dkk (2002). Pedoman umum pengembangan
silabus berbasis kompetensi, siswa menengah pertama (SMP). Yogyakarta:
Program Pascasarjana UNY.
Ohio
ITTF (1999). Information technology competency profile.
http://www.itworks-ohio.org
School
of Nursing and Midwifery, http://www.kcl.ac.uk
Virginia
Community Colllege System (VCCS), http://www.nv.cc.va.us
Lampiran 1
GLOSARIUM
Indikator: karakteristik,
ciri-ciri, tanda-tanda, perbuatan, atau respons, yang harus dapat dilakukan
atau ditampilkan oleh siswa, untuk menunjukkan bahwa siswa itu telah memiliki
kompetensi dasar tertentu.
Kecakapan hidup (life skill): kemampuan yang diperlukan untuk menempuh kehidupan dengan sukses, bahagia
dan secara bermartabat, misalnya: kemampuan berfikir kompleks, berkomunikasi
secara efektif, membangun kerjasama, melaksanakan peran sebagai warganegara
yang bertanggung jawab, kesiapan untuk terjun ke dunia kerja.
Kecukupan (adequacy): mempunyai cakupan atau ruang lingkup materi pokok
yang memadai untuk menunjang penguasaan kompetensi dasar maupun standar
kompetensi.
Kompetensi dasar: kemampuan minimal dalam mata pelajaran yang harus
dimiliki oleh lulusan; kemampuan minimum yang harus dapat dilakukan atau
ditampilkan oleh siswa untuk standar kompetensi tertentu dari suatu mata
pelajaran.
Kompetensi lulusan: kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan
lulusan suatu jenjang pendidikan yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor.
Konsistensi (ketaatasasan): keselarasan
hubungan antarkomponen dalam silabus (kompetensi dasar, materi pokok dan kegiatan
pembelajaran).
Materi pokok: bahan ajar minimal yang harus dipelajari siswa untuk menguasai kompetensi
dasar
Membelajaran berbasis kompetensi: pembelajaran
yang mensyaratkan dirumuskannya secara jelas kompetensi yang harus dimiliki
atau ditampilkan oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
Mendekatan hierarkis: strategi pengembangan materi pokok berdasarkan
atas penjenjangan materi pokok.
Pendekatan prosedural: strategi pengembangan materi
pokok berdasarkan atas urutan penyelesaian suatu tugas pembelajaran.
Pendekatan spiral: strategi
pengembangan materi pokok berdasarkan atas lingkup lingkungan, yaitu dari
lingkup lingkungan yang paling dekat dengan siswa menuju ke lingkup lingkungan
yang lebih jauh.
Pendekatan terjala (webbed): strategi pengembangan pelajaran, dengan menggunakan topik dari beberapa
mata pelajaran yang relevan sebagai titik sentral, dan hubungan antara tema dan
sub-tema dapat digambarkan sebagai sebuah jala (webb).
Kegiatan pembelajaran:
Menunjukkan aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan
objek atau sumber belajar. Kegiatan pembelajaran dapat dipilih sesuai dengan
kompetensinya, dapat diperoleh di dalam kelas dan di luar kelas. Bentuknya
dapat berupa kegiatan mendemonstrasikan, mempraktikkan, mensimulasikan,
mengadakan eksperimen, menganalisis, mengaplikasikan, menemukan, mengamati,
meneliti, menelaah, dll., yang bukan kegiatan interaksi guru-siswa
seperti mendengarkan uraian guru, berdiskusi di bawah bimbingan guru, dll.
Ranah afektif: aspek yang
berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat penerimaan atau penolakan
terhadap suatu obyek.
Ranah kognitif: aspek yang
berkaitan dengan kemampuan berpikir; kemampuan memperoleh pengetahuan;
kemampuan yang berkaitan dengan pemerolehan pengetahuan, pengenalan, pemahaman,
konseptualisasi, penentuan, dan
penalaran.
Ranah psikomotor: aspek yang
berkaitan dengan kemampuan melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan;
kemampuan yang berkaitan dengan gerak fisik.
Relevansi: keterkaitan, kesesuaian.
silabus: susunan teratur
materi pokok mata pelajaran tertentu pada kelas/semester tertentu.
Standar kompetensi: kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan
untuk satu mata pelajaran; kompetensi dalam mata pelajaran tertentu yang harus
dimiliki oleh siswa; kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan dalam suatu
mata pelajaran.
Strategi pembelajaran: dimaksudkan sebagai bentuk/pola umum
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
Lampiran 2
DAFTAR
KATA KERJA OPERASIONAL
PADA PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI DAN
KOMPETENSI DASAR
STANDAR KOMPETENSI
Contoh:
mendefinisikan mengidentifikasikan menyusun
menerapkan mengenal
mengkonstruksikan menyelesaikan
KOMPETENSI DASAR
Contoh:
mengidentifikasikan mendemonstrasikan membuat
menunjukkan menafsirkan menerjemahkan
membaca menerapkan merumuskan
menghitung menceritakan menyelesaikan
menggambarkan menggunakan menganalisis
melafalkan menentukan mensintesis
mengucapkan menyusun mengevaluasi
membedakan menyimpulkan
KETERANGAN:
1.
Satu kata
kerja tertentu, seperti mengidentifikasikan, dapat dipakai baik pada standar
kompetensi maupun kompetensi dasar; perbedaannya terletak bahwa pada standar
kompetensi cakupannya lebih luas daripada pada kompetensi dasar.
2.
Satu butir
standar kompetensi dapat dipecah menjadi beberapa butir kompetensi dasar.
3.
Satu butir
kompetensi dasar, nantinya harus dipecah menjadi minimal 2 indikator.
4. Standar kompetensi dan kompetensi dasar belum
memuat atau bukan merupakan indikator.
![]() |
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah : ............................
Kelas : I
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Semester : 1
Standar kompetensi
(Alquran) : 1. Menghafal surah pendek pilihan dalam Alquran
|
Kompetensi Dasar
|
Materi
Pokok/Pembahasan
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi waktu
|
Sumber Belajar
|
||
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
||||||
|
1.1 Melafalkan QS Al Fatihah dengan lancar
|
Surah Al
Fatihah
|
1. Siswa
melafalkan Surah Al Fatihah secara klasikal, kelompok dan individu mengikuti
bacaan guru, serta mengulang-ulang pelafalan Surah Al Fatihah secara kelompok
dan individu dengan rasa hormat dan perhatian ( respect ) ( NK. rasa hormat
dan perhatian ( respect )
|
1. Melafalkan Surah Al Fatihah dengan lancar dan benar dengan rasa hormat
dan perhatian ( respect ) ( NK. rasa hormat dan perhatian
( respect )
|
Tes lisan
|
Pelafalan
|
1. Lafalkan
Surah Al Fatihah!
|
3 × 35 menit
|
1. Tuliskan lafal Surah Al Fatihah pada karton
2. Alquran (juz amma)
3. Buku Pendidikan Agama Islam Jilid I halaman 1-10
4. Kaset atau CD Alquran
5. Pengamalan guru
6. Lingkungan sekitar
|
|
1.2 Menghafal QS Al Fatihah dengan lancar
|
Surah Al
Fatihah
|
1. Siswa
menghafal surah Al Fatihah dan menam-pilkan siswa yang telah menguasai
hafalan di depan kelas serta siswa mengulang hafalan dan mengamalkan Surah Al
Fatihah
|
1. Menghafalkan Surah Al Fatihah dengan lancar dan benar
|
Tes lisan
|
Hafalan
|
1. Hafalan
Surah Al Fatihah
(Lihat
Buku Pendidikan Agama
|
3 × 35 menit
|
1. Tulisan lafal Surah Al Fatihah pada karton
2. Alquran (Jus Amma)
3. Buku Pendidikan Agama Islam Jilid 1 , halaman 1-10
4. Kaset atau CD
Alquran
5. Pengalaman guru
6. Lingkungan sekitar
|
|
2. Mengamalkan Surah Al Fatihah secara rutin
|
Tes Lisan
|
Hafalan
|
1. Amalkan Surah Al Fatihah secara rutin!
|
|
||||
|
Karakter
siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) , Rasa hormat dan perhatian ( respect ) , Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility )
Berani ( courage ), Ketulusan (Honesty ), Integritas ( integrity ) , Peduli ( caring
) dan Jujur ( fairnes ),
|
||||||||
............ ,
..................................... 20
......
Mengetahui Guru
Mapel Pendidikan Agama Islam
Kepala SD/MI dan SDLB.
( .....................................................
) (
........................................................... )
NIP. NIP.
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah :
............................
Kelas :
I
Mata Pelajaran :
Pendidikan Agama Islam
Semester : 1
Standar
kompetensi (Aqidah) : 2. Menghafal Rukun Islam
|
Kompetensi Dasar
|
Materi
Pokok/Pembahasan
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi waktu
|
Sumber Belajar
|
||
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
||||||
|
2.1 Menunjukkan
kekuasaan Allah SWT melalui ciptaan-Nya
|
Rukun Iman
|
1. Siswa
Menjawab pertanyaan melalui diskusi kelompok tentang siapa Allah dan
ciptaan-Nya
|
1.
Menunjukkan adanya Allah melalui ciptaan-Nya dan alam sekitar
|
Tes tulis
|
Pilihan ganda
|
Manusia wajib …. Karunia Allah SWT
a. mengingat
b. menerima
c. mensyukuri
|
3 × 35 menit
|
1. Teks lagu mengenai rukun iman seta kaset
lagu-lagu islam, tentang rukun iman
2. Teks rukun iman di karton atau papan tulis
3. Potongan karton yang dituliskan padanya setiap
rukun iman untuk diurutkan
4. Buku Pendidikan Agama Islam jilid I, halaman 12-20
6. Kaset atau CD
Alquran
7. Pengalaman guru
8.Lingkungan sekitar
|
|
2.
Menunjukkan contoh perilaku yang baik terhadap ciptaan Allah
|
Tes tulis
|
Jawaban
singkat
|
Kita harus menolong orang yang ….
|
|||||
|
2.2 Menyebutkan enam Rukun Iman
|
Rukun Iman
|
1. Siswa menyebutkan enam rukun iman secara klasikal, kelompok dan
individu
|
1. Menyebutkan enam Rukun Iman dengan berurutan dan benar
|
Tes lisan
|
Penyebutan
|
1. Sebutkan enam Rukun Iman secara berurutan!
|
3 × 35 menit
|
1. Teks lagu mengenai Rukun
Iman serta kaset lagu-lagu islami yang lain tentang rukun iman
2. Teks Rukun Iman di
karton atau papan tulis
3. Potongan karton yang dituliskan padanya
setiap Rukun untuk diurutkan
4. Buku Pendidikan Agama
Islam jilid I, halaman 12-20
5. Alquran (juz Amma)
6. Kaset atau CD Alquran
7. Lingkungan sekitar
|
|
Kompetensi Dasar
|
Materi
Pokok/Pembahasan
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator Pencapaian
Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi waktu
|
Sumber Belajar
|
||
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
||||||
|
2.3. Menghafalkan Rukun Iman
|
Rukun Iman
|
1. Siswa
berkelompok menghafkan Rukun iman dan mengajukan wakil kelompok untuk
menghafalkan Rukun Iman
|
1. Menghafalkan enam Rukun Iman dengan berurutan dan benar
|
Tes lisan
|
Hafalan
|
1. Hafalan enam Rukun iman secara berurutan!
|
3 × 35 menit
|
1.
Teks lagu mengenai Rukun Iman serta kaset lagu-lagu
tentang Rukun Iman
2.
Teks Rukun Iman di karton atau papan tulis
3.
Potongan
karton yang dituliskan padanya setiap Rukun Iman untuk diurutkan
4.
Buku pendidikan Agama Islam jilid I, halaman 12-20
5.
Alquran
(juz Amma)
6.
Kaset
atau CD Alquran
7.
Pengalaman
guru
8.
Lingkungan
sekitar
|
|
Karakter
siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) , Rasa hormat dan perhatian ( respect ) , Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility )
Berani ( courage ), Ketulusan (Honesty ), Integritas ( integrity ) , Peduli ( caring
), dan Jujur ( fairnes ),
|
||||||||
............ ,
..................................... 20
......
Mengetahui Guru
Mapel Pendidikan Agama Islam
Kepala SD/MI dan SDLB.
( .....................................................
) (
........................................................... )
NIP. NIP.
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah :
............................
Kelas :
I
Mata Pelajaran :
Pendidikan Agama Islam
Semester : 1
Standar kompetensi
(Akhlak) : 3. Membiasakan perilaku terpuji
|
Kompetensi Dasar
|
Materi
Pokok/Pembahasan
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi waktu
|
Sumber Belajar
|
||
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
||||||
|
3.1 Membiasakan perilaku jujur
|
Perilaku jujur
|
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang perilaku jujur dan
me-nyampaikan pendapat ten-tang keuntungan dari peri-laku jujur serta contoh
perilaku jujur.
|
1. Menunjukkan contoh perilaku jujur dan keuntu-ngannya.
|
Tes tulis
|
Jawaban singkat
|
1. Apa yang diperoleh jika kamu jujur?
|
3 × 35 menit
|
1. Gambar-gambar peraga yang
mencerminkan sifat jujur
2.Perilaku
siswa yang jujur
3. Buku Pendidikan Agama
Islam jilid I, halaman 22-38
4.Alquran
(juz Amma)
5.Kaset
atau CD Alquran
6. Pengalaman guru
7.Lingkungan sekitar
|
|
2. Membiasakan perilaku jujur
|
Tes tulis
|
Pilihan ganda
|
1. Seorang diper-caya orang lain
karena bersikap …..
a. tenang
b. jujur
c. teliti
|
|||||
|
3.2 Membiasakan perilaku tanggung jawab
|
Perilaku
bertanggung jawab
|
1. Siswa
mendengarkan penjelasan guru tentang perilaku tanggung jawab akan
menyampaikan pendapat tentang keuntungan dari bertanggung jawab serta contoh
perilaku bertanggung jawab
|
1.
Menunjukkan contoh perilaku tanggung jawab dan keuntungannya
|
Tes tulis
|
Jawaban
singkat
|
1. Apa
tanggung jawabmu sebagai murid?
|
3 × 35 menit
|
1. Gambar-gambar peraga yang
mencerminkan sifat bertanggung jawab
2. Perilaku siswa yang
bertanggung jawab
3. Buku Pendidikan Agama
Islam jilid I, halaman 22 – 38
4. Alquran (juz Amma)
5. Kaset atau CD Alquran
6. Pengalaman guru
7. Lingkungan sekitar
|
|
2.
Membiasakan perilaku tanggung jawab
|
Tes tulis
|
Pilihan ganda
|
1. Menjaga kesehatan adalah bentuk tanggung jawab terhadap ….
a. orang lain
b. Allah
c. diri
sendiri
|
|||||
|
3.3 Membiasakan perilaku hidup bersih
|
Perilaku
hidup bersih
|
1. Siswa
mendengarkan penjelasan guru tentang perilaku hidup bersih dan menyampaikan
pendapat tentang keuntungan dari perilaku hidup bersih serta contoh perilaku
hidup bersih
|
1.
menunjukkan contoh perilaku tanggung jawab dan keuntungan-nya.
|
Tes tulis
|
Jawaban
singkat
|
1. Sebutkan dua macam kebersihan yang harus dijaga?
|
3 × 35 menit
|
1. Gambar-gambar peraga yang mencerminkan
perilaku hidup bersih
2. Penampilan siswa yang rapi/bersih
3. Buku Pendidikan Agama Islam jilid I, halaman 22-38
4. Alquran (juz Amma)
5. Kaset atau CD Alquran
6. Pengalaman guru
7. Lingkungan sekitar
|
|
2.
Membiasakan perilaku hidup bersih
|
Tes tulis
|
Pilihan ganda
|
1. Hidup bersih pangkal ….
a. kaya
b. pandai
c. sehat
|
|||||
|
3.4 Membiasakan perilaku disiplin
|
Perilaku
disiplin
|
1. Siswa
mendengarkan penjelasan guru tentang perilaku disiplin dan menyempaikan
pendapat tentang keuntungan dari perilaku dari perilaku disiplin serta contoh
perilaku disiplin
|
1.
Menunjukkan
contoh perilaku disiplin dan keuntungannya
2.
Membiasakan
perilaku disiplin
|
Tes tulis
|
Jawaban
singkat
Pilihan ganda
|
1. Untuk
apa kamu harus membiasakan disiplin?
1. Belajar dengan teratur adalah contoh berperilaku ….
a. disiplin
b. jujur
c. teliti
|
3 × 35 menit
|
1. Gambar-gambar peraga yang mencerminkan sifat
disiplin
2. Perilaku siswa yang disiplin
3. Buku Pendidikan Agama Islam jilid I, halaman 22-38
4. Alquran (juz Amma)
5. Kaset atau CD Alquran
6. Pengalaman guru
7. Lingkungan sekitar
|
|
Karakter siswa yang
diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) , Rasa hormat dan perhatian ( respect ) , Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility )
Berani ( courage ), Ketulusan (Honesty ), Integritas ( integrity ) , Peduli ( caring
) dan Jujur ( fairnes ),
|
||||||||
............ ,
..................................... 20
......
Mengetahui Guru
Mapel Pendidikan Agama Islam
Kepala SD/MI dan SDLB.
( .....................................................
) (
........................................................... )
NIP. NIP.
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah :
............................
Kelas :
I
Mata Pelajaran :
Pendidikan Agama Islam
Semester : 1
Standar
kompetensi (Fiqih) : 4. Mengenal tata cara bersuci taharah
|
Kompetensi Dasar
|
Materi
Pokok/Pembahasan
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi waktu
|
Sumber Belajar
|
||
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
||||||
|
4.1 Menjelaskan pengertian bersuci
|
Tata cara
bersuci (taharah)
|
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tata cara bersuci dan
menyebutkan alat-alat yang dapat dipakai bersuci di sekitar tempat belajar.
|
1. Menjelaskan
pengertian bersuci
|
Tes tulis
|
Jawaban
singkat
|
Toharoh itu
bersuci dari ….
|
3 × 35 menit
|
1. Gambar peraga tentang tata cara bersuci
2. Alat-alat bersuci yang bias disiapkan
3. Buku Pendidikan Agama Islam , jilid I halaman
40-48
4. Alquran (juz Amma)
5. Teks doa sebelum masuk dan sesudah keluar WC
dikarton atau di papan tulis
6. Kaset atau CD
Alquran
7. Pengalaman guru
8. Lingkungan sekitar
|
|
2.
Menyebutkan tata cara bersuci
|
Tes tulis
|
Essay
|
Bagaimana bersuci yang benar/bersih?
|
|||||
|
3.
Menunjukkan alat untuk bersuci
|
Tes tulis
|
Jawaban
singkat
|
Apa alat yang digunakan untu bersuci?
|
|||||
|
4.2 Mencontoh tata cara bersuci
|
Tata cara
bersuci (taharah)
|
1. Siswa
menghafalkan doa sebelum dan sesudah keluar masuk kamar kecil secara individu
dari berkelompok serta mende-monstrasikan tata cara bersuci yang baik dan
benar
|
1. Menghafalkan doa sebelum dan sesudah keluar masuk kamar kecil
|
Tes lisan
|
Hafalan
|
Hafalkan doa sebelum dan sesudah keluar masuk kamar kecil!
|
6 × 35 menit
|
1.
Gambar peraga tentang tata cara bersuci
2.
Alat-alat bersuci yang bias disiapkan
3.
Buku Pendidikan Agama Islam , jilid I halaman 40-48
4.
Teks doa sebelum masuk dan sesudah keluar WC di karton
atau di papan tulis
5.
Alquran
(juz Amma)
6.
Kaset
atau CD Alquran
7.Pengalaman guru
8.Lingkungan sekitar
|
|
|
|
|
2. Melakukan
tata cara bersuci
|
Tes unjuk
kerja
|
Praktik
|
Peragaan tata cara bersuci yang baik dan benar!
(Lihat Buku Pendidikan Agama Islam SD jl. 1 halaman 45)
|
|
|
|
Karakter
siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) , Rasa hormat dan perhatian ( respect ) , Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility )
Berani ( courage ), Ketulusan (Honesty ), Integritas ( integrity ) , Peduli ( caring
) dan Jujur ( fairnes ),
|
||||||||
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah :
............................
Kelas :
I
Mata Pelajaran :
Pendidikan Agama Islam
Semester : 1
Standar
kompetensi (Fiqih) : 5. Mengenal Rukun Islam
|
Kompetensi Dasar
|
Materi
Pokok/Pembahasan
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi waktu
|
Sumber Belajar
|
||
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
||||||
|
5.1 Menirukan ucapan Rukun Islam
|
Ucapan Rukun
Islam
|
1. Siswa
menyebutkan Rukun Islam dan menjawab pertanyaan tentang urutan Rukun Islam
|
1.
Mengucapkan Rukun Islam
|
Tes lisan
|
Pelafalan
|
Sebutkan Rukun Islam!
|
3 × 35 menit
|
1. Teks Rukun Islam di karton atau papan tulis
2. Teks lagu Rukun Islam (syair lagu “balonku”)
3. Potongan karton yang dituliskan padanya setiap
Rukun Islam untuk diurutkan
4. Buku Pendidikan Agama Islam jilid I, halaman 50-58
5. Alquran (juz Amma)
6. Kaset atau CD Alquran
7. Pengalaman guru
8. Lingkungan sekitar
|
|
2. Menyebutkan Rukun Islam dengan lancar
|
Tes tulis
|
Jawaban
singkat
|
Apakah nama
Rukun Islam yang kedua?
|
|
||||
|
5.2 Menghafal Rukun Islam
|
Hafal Rukun
Islam
|
1. Siswa menghafalkan Rukun Islam secara berkelompok
|
1. Menghafalkan Rukun Islam dengan lancar
|
Tes lisan
|
Hafalan
|
Hafalan Rukun Islam dengan berurutan!
|
3 × 35 menit
|
1. Teks Rukun Islam di karton
atau papan tulis
2. Teks lagu Rukun Islam (syair
lagu “balonku”)
3. Potongan karton yang
dituliskan padanya setiap Rukun Islam untuk diurutkan
4. Buku Pendidikan Agama
Islam jilid I, halaman 50-58.
5. Alquran (juz Amma)
6. Kaset atau CD Alquran
7. Pengalaman guru
8. Lingkungan sekitar
|
|
|
|
|
2. Menunjukkan contoh pengamalan Rukun Islam
|
Teks tulis
|
Pilihan ganda
|
Pergi haji hanya wajib bagi yang ….
a. mau
b. ikhlas
c. mampu
|
2. Menunjukkan contoh pengamalan Rukun Islam
|
Teks tulis
|
|
Karakter siswa yang
diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) , Rasa hormat dan perhatian ( respect ) , Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility )
Berani ( courage ), Ketulusan (Honesty ), Integritas ( integrity ) , Peduli ( caring
) dan Jujur ( fairnes ),
|
||||||||
|
Latihan
semester I hal 59-62
|
|
|
|
|
|
|
2 × 35 menit
|
|
............ ,
..................................... 20
......
Mengetahui Guru
Mapel Pendidikan Agama Islam
Kepala SD/MI dan SDLB.
( .....................................................
) (
........................................................... )
NIP. NIP.
![]() |
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah :
............................
Kelas :
I
Mata Pelajaran :
Pendidikan Agama Islam
Semester : 2
Standar
kompetensi (Alquran) : 6. Menghafal surah-surah pendek pilihan dalam Alquran
|
Kompetensi Dasar
|
Materi
Pokok/Pembahasan
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi waktu
|
Sumber Belajar
|
||
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
||||||
|
6.1 Menghafalkan QS Al Kausar dengan lancar
|
Surah Al
Kausar
|
1. Siswa
melafalkan Surah Al Kausar secara klasikal, kelompok dan individu mengikuti
bacaan guru, mengulang-ulang lafal Surah Al Kausar dan menghafalkan Surah Al
Kausar serta menampilkan siswa yang telah menguasai hafalan di depan kelas
|
1. Melafalkan
Surah Al Kausar
|
Tes lisan
|
Pelafalan
|
Lafalkan
Surah Al Kausar!
|
3 × 35 menit
|
1. Tuliskan lafal Surah Al Kausar di karton
2. Alquran (juz Amma)
3. Buku Pendidikan Agama Islam jilid I, halaman 64-74
4. Kaset atau CD
Alquran
5. Pengalaman guru
6. Lingkungan sekitar
|
|
2. Menghafalkan surah Al Kausar dengan lancar dan benar
|
Tes lisan
|
Hafalan
|
Hafalkan
Surah Al Kausar!
|
|
||||
|
3.
Membiasakan membaca Surah Al Kausar
|
Tes lisan
|
Hafalan
|
Amalkan Surah Al Kausar secara rutin!
|
|
||||
|
Menghafal
QS An Nasr dengan lancer
|
Surah An Nasr
|
1. Siswa
melafalkan Surah An Nasr secara klasikal, kelompok dan individu mengikuti
bacaan guru, mengulang-ulang lafal Surah An Nasr dan menghafal Surah An Nasr
serta menampilkan siswa yang telah menguasai hafalan di depan kelas
|
1. Melafalkan Surah An Nasr
2. Menghafalkan Surah An Nasr dengan lancar dan benar
3. Membiasakan membaca Surah An Nasr
|
Tes lisan
Tes lisan
Tes lisan
|
Pelafalan
Hafalan
Hafalan
|
Lafalkan Surah An Nasr
Hafalkan Surah An Nasr!
Amalkan Surah An Nasr secara rutin!
|
3 × 35 menit
|
1. Tuliskan lafal Surah An Nasr
pada karton
2. Alquran (juz
|
|
|
Amma)
3. Buku Pendidikan Agama
Islam jilid I, halaman 64-74
4. Kaset atau CD Alquran
5. Pengalaman guru
6. Lingkungan sekita
|
|||||||
|
6.3. Menghafal QS Al Asr dengan lancar
|
Surah Al Asr
|
1. Siswa
melafalkan Surah Al Asr secara klasikal, kelompok dan Individu mengikuti
bacaan guru, mengulang-ulang lafal dan menghafal Surah Al Asr serta
menampilkan siswa yang telah menguasai hafalan di depan kelas.
|
1. Melafalkan
Surah An Asr
|
Tes lisan
|
Pelafalan
|
Lafalkan
Surah Al Asr!
|
3 × 35 menit
|
1. Tuliskan lafal Surah Al Asr pada karton
2. Alquran (juz Amma)
3. Buku Pendidikan Agama Islam jilid I, halaman 64-74
4. Kaset atau CD
Alquran
5. Pengalaman guru
6. Lingkungan sekitar
|
|
|
|
|
2. Menghafal
Surah Al Asr dengan lancar
|
Tes lisan
|
Hafalan
|
Hafalkan
Surah Al Asr!
|
|
|
|
|
|
|
3.
Membiasakan membaca Surah Al Asr
|
Tes lisan
|
Hafalan
|
Amalkan Surah
Al Asr secara rutin!
|
|
|
|
Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) , Rasa hormat dan
perhatian ( respect ) , Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility )
Berani ( courage ), Ketulusan (Honesty ), Integritas ( integrity ) , Peduli ( caring
) dan Jujur ( fairnes ),
|
||||||||
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah :
............................
Kelas :
I
Mata Pelajaran :
Pendidikan Agama Islam
Semester : 2
Standar
kompetensi (Aqidah) : 7. Mengenal dua kalimat syahadat
|
Kompetensi Dasar
|
Materi
Pokok/Pembahasan
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi waktu
|
Sumber Belajar
|
||
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
||||||
|
7.1 Melafalkan syahadat tauhid dan syahadat rasul
|
Syahadat tauhid dan syahadat rasul
|
1. Siswa melafalkan dua kalimat
syahadat bersama –sama, secara kelompok dan individu
|
1. Melafalkan syahadat tauhid dan syahadat rasul
dengan benar
|
Tes lisan
|
Pelafalan
|
Lafalkan dua kalimat syahadat
|
3 × 35 menit
|
1. Teks lafal dua kalimat
syahadat di karton atau papan tulis
2. Buku Pendidikan Agama
Islam jilid I, halaman 76-83
3. Alquran (juz Amma)
4. Kaset atau CD Alquran
5. Pengalaman guru
6. Lingkungan sekitar
|
|
7.2 Mengartikan dua kalimat syahadat
|
Dua kalimat
syahadat
|
1. Siswa mengartikan dua kalimat syahadat bersama-sama dan secara individu
|
2.
Mengartikan dua kalimat syahadat
|
Tes tulis
|
Jawaban
singkat
|
Apa arti
syahadat rasul?
|
3 × 35 menit
|
1. Teks lafal dua kalimat syahadat di karton atau
papan tulis
2. Buku Pendidikan Agama Islam jilid I, halaman 76-83
3. Alquran (juz Amma)
4. Kaset atau CD Alquran
5. Pengalaman guru
6. Lingkungan sekitar
|
|
7.2 Menghafkan dua kalimat syahadat
|
Dua kalimat
syahadat
|
1. Siswa menghafalkan dua kalimat syahadat beserta artinya dan
mengamalkannya
|
1.
Menghafalkan dua kalimat syahadat
|
Tes lisan
|
Hafalan
|
Hafalkan dua kalimat syahadat beserta artinya!
(Lihat Buku Pendidikan Agama Islam SD jl. 1 halaman 78)
|
3 × 35 menit
|
1. Teks lafal dua kalimat syahadat di karton atau
papan tulis
2. Buku Pendidikan Agama Islam jilid I, halaman 76-83
3. Alquran (juz Amma)
4. Kaset atau CD Alquran
5. Pengalaman guru
6. Lingkungan sekitar
|
|
2. Mengamalkan dua kalimat syahadat dalam salat
|
Tes lisan
|
Hafalan
|
Amalkan dua
kalimat syahadat secara rutin!
|
6 × 35 menit
|
||||
|
Karakter siswa yang
diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) , Rasa hormat dan perhatian ( respect ) , Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility )
Berani ( courage ), Ketulusan (Honesty ), Integritas ( integrity ) , Peduli ( caring
) dan Jujur ( fairnes ),
|
||||||||
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah :
............................
Kelas :
1
Mata Pelajaran :
Pendidikan Agama Islam
Semester : 2
Standar
kompetensi (Akhlak) : 8. Membiasakan
perilaku terpuji
|
Kompetensi Dasar
|
Materi
Pokok/Pembahasan
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi waktu
|
Sumber Belajar
|
||
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
||||||
|
8.1 Menampilkan perilaku rajin
|
Perilaku
rajin
|
1. Siswa
mendengarkan penjelasan guru tentang perilaku rajin dan menun-jukkan contoh
perilaku rajin serta menyampaikan pendapat tentang keuntu-ngan orang yang
rajin
|
1.
Menunjukkan contoh perilaku rajin
|
Tes tulis
|
Pilihan ganda
|
Murid-murid mendapat nilai yang baik karena rajin ….
a. belajar
b.
mencontek
c. bergurau
|
3 × 35 menit
|
1. Gambar-gambar peraga yang mencerminkan
perilaku rajin
2. Perilaku siswa yang terpuji
3. Buku Pendidikan Agama Islam jilid I, halaman 85-99
4. Alquran (juz Amma)
5. Kaset atau CD Alquran
6. Pengalaman guru
7.Lingkungan sekitar
|
|
2.
Menampilkan perilaku rajin
|
Tes tulis
|
Jawaban
singkat
|
Bagaimana salah satu cara belajar yang baik
|
|||||
|
3.
Menunjukkan keuntungan orang yang rajin
|
Tes tulis
|
Jawaban
singkat
|
Bagaimana salah satu cara belajar yang baik?
|
|||||
|
8.2 Menampilkan perilaku tolong-menolong
|
Perilaku tolong-menolong
|
1. Siswa
mendengarkan penjelasan guru tentang perilaku tolong-menolong dan menunjukkan
contoh perilaku tolong-menolong serta menyampaikan pen-dapat tentang
keuntungan tolong-menolong
|
1.
Menunjukkan contoh perilaku tolong-menolong
|
Tes lisan
|
Pilihan ganda
|
Kita harus menolong orang yang ….
a. gembira
b. kesusahan
c. senang
|
3 × 35 menit
|
1. Gambar-gambar peraga yang
mencerminkan perilaku tolong-menolong
2. Perilaku siswa yang suka
tolong-menolong
3. Buku Pendidikan Agama
Islam jilid I, halaman 85-99
4. Alquran (juz Amma)
5. Kaset atau CD Alquran
6. Pengalaman guru
7. Lingkungan sekitar
|
|
Kompetensi Dasar
|
Materi
Pokok/Pembahasan
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi waktu
|
Sumber Belajar
|
||
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
||||||
|
|
|
|
2. Menampilkan perilaku tolong-menolong
|
Tes tulis
|
Jawaban singkat
|
Kepada siapa kita harus bersikap tolong-menolong?
|
|
|
|
3. Menyebutkan manfaat tolong-menolong
|
Tes tulis
|
Jawaban singkat
|
Sebutkan satu manfaat tolong-menolong
|
|||||
|
8.3 Menampilkan perilaku hormat terhadap orangtua
|
Perilaku hormat terhadap oran tua
|
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang perilaku hormat terhadap
orangtua dan menunjukkan contoh perilaku hormat terhadap orangtua serta
menyampaikan pendapat tentang keuntungan perilaku hormat terhadap orangtua
|
1. Menunjukkan contoh perilaku hormat terhadap
orangtua
|
Tes tulis
|
Pilihan ganda
|
Kepada orangtua kita harus ….
a. hormat
b. malas
c. takut
|
3 × 35 menit
|
1. Gambar-gambar peraga yang mencerminkan
perilaku hormat terhadap orangtua
2. Perilaku siswa yang hormat terhadap orangtua
3. Buku Pendidikan Agama Islam jilid I, halaman 85-99
4. Alquran (juz Amma)
5. Kaset atau CD Alquran
6. Pengalaman guru
7. Lingkungan sekitar
|
|
2. Menampilkan perilaku hormat terhadap orangtua
|
Tes tulis
|
Jawaban singkat
|
Beri dua contoh bakti kepada orangtua!
|
|||||
|
3. Menunjukkan cara menghormati orangtua
|
Tes tulis
|
Jawaban singkat
|
Bagaimana cara hormat kepada orangtua
|
|||||
|
8.4 Menampilkan adab makan dan minum
|
Adab makan
dan minum
|
Siswa
mendengarkan penjelasan guru tentang adab makan dan minum dan menyampaikan
pendapat tentang contoh perilaku tata cara makan dan minum yang baik
|
1. Menunjukkan contoh perilaku tata cara makan dan
minum yang baik
|
Tes tulis
|
Pilihan ganda
|
Makan dan minum yang baik adalah ….
a. banyak
b. sedikit
c. tidak berlebihan
|
6 × 35 menit
|
1. Gambar-gambar peraga yang mencerminkan tata
cara makan dan minum yang baik
2. Meja kursi, alat makan (piring, sendok)
3. Buku Pendidikan Agama Islam jilid I. halaman 85-99
|
|
|
|
serta mendemonstrasi tata cara
makan dan minum yang baik
|
2. Menampilkan adab makan dan minum
|
Tes unjuk kerja
|
Praktik
|
Praktik adab makan dan minum
|
|
4. Alquran (juz Amma)
5. Kaset atau CD Alquran
6. Pengalaman guru
7. Lingkungan sekitar
|
|
Kompetensi Dasar
|
Materi
Pokok/Pembahasan
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi waktu
|
Sumber Belajar
|
||
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
||||||
|
8.5 Menampilkan adab belajar
|
Adab belajar
|
1. Siswa
mendengarkan penjelasan guru tentang adab belajar dan menunjukkan contoh adab
belajar serta menyampaikan pendapat tentang manfaat rajin belajar
|
1. Menunjukkan cara adab belajar
|
Tes tulis
|
Pilihan ganda
|
Sebelum dan sesudah belajar kita dianjurkan ….
a. beristirahat
b. bermain
c. berdoa
|
6 × 35 menit
|
1. Gambar-gambar peraga yang mencerminkan adab
belajar
2. Perilaku belajar siswa yang sesuai dengan cara
yang baik
3. Buku Pendidikan Agama Islam jilid I, halaman 85-99
4. Alquran (juz Amma)
5. Kaset atau CD Alquran
6. Pengalaman guru
7. Lingkungan sekitar
|
|
2. Menampilkan adab belajar
|
Tes tulis
|
Essay
|
Apa saja yang terdapat dalam adab belajar?
|
|||||
|
3. Menunjukkan manfaat rajin belajar
|
Tes tulis
|
Jawaban singkat
|
Apa keuntungan murid yang rajin belajar?
|
|||||
|
Karakter
siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) , Rasa hormat dan perhatian ( respect ) , Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility )
Berani ( courage ), Ketulusan (Honesty ), Integritas ( integrity ) , Peduli ( caring
) dan Jujur ( fairnes ),
|
||||||||
............ ,
..................................... 20
......
Mengetahui Guru
Mapel Pendidikan Agama Islam
Kepala SD/MI dan SDLB.
( .....................................................
) (
........................................................... )
NIP. NIP.
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah :
............................
Kelas :
1
Mata Pelajaran :
Pendidikan Agama Islam
Semester : 2
Standar
kompetensi (Fiqih) : 9. Membiasakan bersuci (taharah)
|
Kompetensi Dasar
|
Materi
Pokok/Pembahasan
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi waktu
|
Sumber Belajar
|
||
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
||||||
|
9.1 Menyebutkan tata cara berwudu
|
Tata cara
berwudu
|
1. Siswa
melafalkan niat berwudu secara klasikal dan kelompok dan menghafal urutan
berwudu melalui alat peraga.
|
1.
Menjelaskan tata cara berwudu
|
Tes tulis
|
Hafalan
|
Hafalkan
urutan berwudu
|
3 × 35 menit
|
1. Gambar tata cara berwudu pada karton atau
lainnya
2. Tempat dan peralatan berwudu (keran air)
3. Buku Pendidikan Agama Islam jilid I, halaman 102-110
4. Alquran (juz Amma)
5. Kaset atau CD Alquran
6. Pengalaman guru
7. Lingkungan sekitar
|
|
9.2 Mempraktikkan tata cara berwudu
|
Tata cara
berwudu
|
1. Siswa berlatih
berwudu secara kelompok kemudian individu mendemonstrasi-kan pelaksanaan
berwudu dengan sempurna dan menghafal doa berwudu
|
1. Mempraktikkan tata cara berwudu dengan benar
|
Tes unjuk
kerja
|
Praktik
|
Praktikkan tata cara berwudu dengan benar!
(Lihat Buku Pendidikan Agama Islam SD jl. 1 halaman 104)
|
3 × 35 menit
|
1. Gambar tata cara berwudu pada karton atau
lainnya
2. Tempat dan peralatan berwudu (keran air)
3. Buku Pendidikan Agama Islam jilid I, halaman 102-110
4. Alquran (juz Amma)
5. Kaset atau CD Alquran
6. Pengalaman guru
7. Lingkungan sekitar
|
|
2.
Membiasakan berwudu dengan benar
|
Tes lisan
|
Hafalan
|
Biasakan
berwudu dengan benar!
|
|||||
|
Karakter siswa yang
diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) , Rasa hormat dan perhatian ( respect ) , Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility )
Berani ( courage ), Ketulusan (Honesty ), Integritas ( integrity ) , Peduli ( caring
) dan Jujur ( fairnes ),
|
||||||||
|
Latihan
semester II halaman 111-114
|
|
|
|
|
|
|
2 × 35 menit
|
|
............ ,
..................................... 20
......
Mengetahui Guru
Mapel Pendidikan Agama Islam
Kepala SD/MI dan SDLB.
( .....................................................
) (
........................................................... )
NIP. NIP.



Jazakallahu khair untuk ilmunya
ReplyDelete